Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Nabi Khidir = Dewa Ruci 1/4

Suluk Ling Lung; Pupuh III; Durma Menerobos hutan, naik gunung, turun jurang, lereng ditelusuri, jurang tanjakan dilintasi. Diceritakan bahwa perjalanannya tiba di tepi pantai. Memutar otak merenung bagaimana cara mengatasi halangan ini. Di tepi pantai, terlihat samudra yang jauh tak terkira. Ia hanya tercenung lama sekali di tepi samudra. Syahdan diceritakan Sang Pajuningrat memperhatikan kedatangan yang patut dikasihi. Sebab tahu betul terhadap perjalanan Syekh Malaya yang tengah prihatin karena ingin memahami hidayah, karena turun-temurun, berkali-kali menjelma, (penjelmaan) tetap tersamar, tetap tak akan tahu jika tidak mendapat anugerah Allah. Ternyata Syekh Malaya maju terjun masuk ke dalam lautan luas, tanpa memperhatikan nasib jiwanya. Syekh Malaya terus menuju ke tengah samudra, berserah kepada apa kehendak Hyang Widhi. Seketika itu juga, sampailah ia di pusat samudra. (Dikisahkan lagi) Sunan Kalijaga ada di pusat samudra, ia melihat seseorang yang sedang berjalan