Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Inilah Wali-Wali Allah

Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi. Khalifah dalam menggali nikmat Allah untuk mengetahui Kebesaran dan Kemuliaan-Nya. Khalifah yang mampu menjaga keseimbangan dunia melalui kekuatan jiwanya (taqwa). Khalifah yang selalu mengingatkan manusia lain untuk selalu berketuhanan. Mereka mengenal Tuhannya, mengenal kesejatian dirinya, mengenal lingkungannya. Mereka adalah yang senantiasa berbudaya berketuhanan . Masyarakat yang berbudaya berketuhanan adalah kumpulan orang-orang yang mencintai Allah, selalu ingat kepada-Nya, selalu dekat kepada-Nya, selalu menyerahkan dirinya kepada-Nya; masyarakat yang selalu dalam kebenaran, merekalah orang-orang yang bertakwa. Merekalah yang mengetahui jati dirinya. Mereka yang bermakrifat kepada Allah adalah orang-orang yang tersenyum di dunia ini, karena kefakiran dan berani meninggalkan dunia dalam jiwanya. Jadi siapapun memiliki hak untuk bisa mencapai maqam para Wali atau hamba Allah, asalkan mau bersungguh-sungguh menjalankan Islam sebaga

Iktikaf & Wukuf itu diam

Saya selalu mengikuti dorongan kesenangan, termasuk kesenangan dalam kerukunan beragama, seperti sholat di masjid, mengikuti majelis dzikir, mendengarkan ceramah dan lain-lain. Dari dorongan kesenangan, muncul kemauan dan tekad untuk mewujudkan. Saya sadar bahwa kesenangan bisa berbeda-beda pada setiap individu. D alam upaya mewujudkan kesenangan , saya selalu menggunakan akal pikiran. Berarti akal pikiran adalah tempatnya kesibukan. Dengan menggunakan akal pikiran juga terjadi perbedaan cara pandang, bahkan terjadi konflik. Bagi saya , konflik atau berbeda pandangan adalah hal yang wajar yang akan semakin mencerdaskan saya . Ketika saya meneliti tentang penggunaan akal pikiran, saya temukan perbedaan yang sangat jauh antara menggunakan akal pikiran atau mengikuti arahan akal pikiran ? Bagaimana sebaiknya? Saya lalu teringat akan masa lalu ketika mulai diperkenalkan dengan ilmu agama melalui sekolah. Berlanjut ketika saya mahasiswa ikut dalam kegiatan-kegiatan yang bernuansa

Lailatul Qadar

Behold, in the creation of the heaven and the earth, and the alternation of night and day, there are indeed signs for people of understanding – People who celebrate the praises of ALLAH [Dzikrullah], standing, sitting and lying down on their sides, and contemplate [Tafakkur] the creation of the Heaven and the Earth, “Our God! Not for naught hast Thou created this! Glory to Thee! Give us salvation from the penalty of the Fire. QS Ali ‘Imran [3]: 190 ~ 191. The night of the twenty-nine day of the year 20 13 of Ramadhan the fasting month. We have indeed revealed this in the Laylatul Qadr. And what will explain to thee what the Laylatul Qadr is? Laylatul Qadr is better than thousand months. Therein come down the Angels and the Spirit by God’s permission, on every errand. Peace! … This until the rise of morn! QS Al Qadr [97]: 1 ~ 5. Some people were in bed enjoy their dream, some were still searching for their fortune, some read Quran in their Mosque, some were celebrated t

Khusyu' - Mulaqu Rabbihim

Abu Darda' (ra) meriwayatkan dari Nabi (saw) bahwa ilmu yang akan dicabut pertama dari dada manusia adalah khusyu'. Apakah khusyu’ itu? Qur’an menjelaskan tentang makna khusyu’ dalam Al Baqarah 2 ayat 45 – 46: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang menyangka (yazhununa) bahwa mereka akan menemui Tuhannya (mulaqu Rabbihim) dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” Menyangka barangkali hal yang mudah untuk dilakukan, namun yang menjadi masalah adalah bagaimana menemui Tuhan semesta alam tersebut? Pada awalnya hanyalah dengan menjalankan kegiatan beragama secara rutin, namun dengan ditumbuhkan niat yang dilaksanakan dengan kesungguhan. Ini hanyalah sangkaan saja. Kemudian diizinkan oleh Allah Yang Maha Kuasa untuk bertemu dengan ustadz Abu Sangkan dan Haji Slamet Utomo yang mengajarkan tentang patrap, yaitu suatu metode untuk bertemu