Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

Apa sejatinya makna shadr yang merupakan tempat terbitnya Islam?

  Di Al Quran terdapat istilah shadr yang diterjemahkan sebagai dada. Namun sejatinya apa yang dimaksud dengan shadr ? Untuk menjawab pertanyaan ini, tentunya yang sahih dalam menjawab adalah Nabi SAW yang menerima wahyu berupa Al Quran tersebut atau melakukan penelitian akan istilah tersebut dalam Al Quran itu sendiri. Shadr dimaknai sebagai bathin atau suara hati dalam dada terdapat dalam 44 ayat. QS Ali Imran 3 ayat 29: Katakanlah, “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam dadamu (shuduwri) atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui.” Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 118-119: …. Telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh dada (shuduwri) mereka lebih besar lagi. …. …. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi dada (ash-shuduwri). , 154: …. Mereka menyembunyikan dalam dada (shuduwrikum) mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu. …. Dan Allah untuk menguji

Proses Kematian

Banyak pertanyaan yang memenuhi benak kita, diantaranya adalah bagaimanakah proses kematian berlangsung? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita akan melihat pendekatan dari pengetahuan A8, A9 dan A10. Kita tidak memiliki pengetahuan A8 (Katon) akan proses itu, karena belum mengalami sendiri. Dan itu adalah sesuatu yang mustahil, kecuali Allah berkehendak. Namun pengetahuan A10 (Klenik / Mistik) akan hal itu yang bisa kita percayai kebenarannya telah disampaikan oleh Nabi (SAW) dan Syekh Abdurrahim bin Ahmad Al-Qadhi telah menuangkan dalam kitab, Daqaiqul Akhbar . Jiwa orang yang durhaka dicabut dari jasadnya seperti sepotong besi pembakar daging ketika dicabut dari bulu domba yang basah. Sedangkan jiwa orang yang berbakti keluar dengan cara mengalir dari raganya, seperti air yang tumpah dari wadahnya. Jiwa tersebut diambil oleh para malaikat dan diletakkan dalam suatu wadah. Mereka membungkusnya dengan lembaran kain kafan. Bungkusan yang berisi jiwa orang yang durhaka berbau busu