Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Membebaskan diri dari musibah

Kuasa adalah kemampuan melakukan. Jadi Kuasa harus mutlak, karena mutlak Kuasa harus tunggal tak ada duanya. Kuasa harus ada yang dikuasai, yaitu AkuNya. Dengan AkuNya inilah Kuasa berkarya. Siapa yang diberi izin menggunakan kekuasaan-Nya pasti bahagia. Namun Dia tersembunyi dan juga cinta dikenal. Jadi ada dua fitrah yang saling bertentangan. Bagaimana memahami hal ini? Dengan logika sederhana, maksudnya adalah agar hamba selalu berjuang dengan sungguh-sungguh untuk hadir kepada-Nya. Bagaimana bisa hadir kepada-Nya? Padahal Dia tidak bertempat bahkan semua tempat menempati Dia. Bukankah Dia meliputi segala sesuatu? Dengan adanya fitrah yang bertentangan inilah alam diciptakan, termasuk di dalamnya manusia. Manusia yang merupakan wakil (khalifah) Allah di bumi mestinya dianugerahi kekuasaan. Dengan kekuasaan yang diwenangkan, manusia mengambangkan peradaban. Semakin berkembang peradaban, kemampuan manusia semakin meningkat dan secara bersamaan peran Ilahi dinisbi