Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Mencari hakekat alam-alam dengan kepastian

Adanya bumi, matahari, bulan, bintang, tumbuhan, hewan dan manusia menandai adanya kenyataan yang diketahui oleh manusia. Manusia mengetahui sesuatu melalui indrawi dan diafirmasi oleh memori. Bilamana memori tidak mengingatkan, maka manusia tidak bisa menyebut kenyataan tersebut atau tidak mengetahui. Demikian pula sebaliknya, kalau di memori ada, namun kenyataannya tidak ada. Dia pun bisa menyebut tetapi tidak mampu membuktikan. Oleh sebab itu kenyataan yang dapat kita indrai itu disebut dengan ilmu atau pengetahuan. Sedangkan kenyataan itu sendiri disebut dengan alam ciptaan (A1-A2-A3-A4-A5-A6-A7). Dengan adanya kemampuan pikiran seperti mengingat (a5’’), mengerti (a6’’) dan akal (a7’’) untuk mencari cara, maka manusia mampu memasuki wilayah baru, yaitu alam imajinasi (A8-A9-A10). Melalui penyaksian adanya kejadian dan/atau peristiwa, maka manusia memperoleh pengetahuan. Kalau makhluk hidup lainnya bereaksi secara instingtif, manusia juga bisa namun manusia memiliki kelebihan mena

Allah Mengajarkan Nama-Nama

Dalam perjalanan untuk menengok cucu di Sidoarjo, tanpa sengaja sang sopir taksi membelokkan rute ke arah Trans-Mart. Dan entah bagaimana sang sopir terlihat ragu dan berhenti di suatu taman. Pada saat itu saya mengamati ada suatu kekuatan di daerah itu. Saya pun penasaran, kekuatan apakah itu? Penasaran saya cari di Google Maps tentang lokasi tersebut. Dari Google Maps saya menangkap adanya museum Mpu Tantular. Menurut informasi yang diperoleh dari Wikipedia, Mpu Tantular adalah seorang Pujangga yang hidup pada zaman Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk. Mpu Tantular mengarang kakawin Sutasoma. Dalam Kakawin tersebut terdapat motto yang menjadi semboyan NKRI, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”, yang artinya berbeda-beda namun satu jua. Tantular berasal dari kata tan yang artinya tidak dan tular yang artinya pengaruh. Jadi Tantular artinya tidak terpengaruh atau teguh. Saya pun merenungkan bahwa manusia zaman sekarang sudah kehilangan keteguhannya. Padahal salah satu sikap yang akan mem

Jalan Kematian

Setiap orang memiliki jiwa, raga dan hidup. Proses kelahiran dimulai dari jiwa yang belum berupa apa-apa, lalu berwadah sperma yang terpilih. Sang sperma kemudian membuahi pasangannya, yaitu sel telur menjadi janin. Janin tumbuh menjadi bayi. Bayi kemudian diberi hidup yang ditandai dengan nafas. Tanpa nafas kehidupan, seseorang tidak bisa apa-apa. Dengan hidup dia bergerak. Dia kemudian keluar menghirup dunia. Mulai dari mendengar, lalu melihat. Raganya tumbuh dan berkembang dan menjadi semakin kuat. Otak reptilia yang mengontrol kemampuan sensorik dan motorik semakin cerdas. Demikian pula otak mamalia yang mengontrol perasaan dan kemauan. Pikirannya pun berkembang, dimulai dari kemampuan mengingat, lalu mengerti dan dilanjutkan mencari cara dengan akalnya. Ingatan yang merupakan kumpulan data yang diawali dari data yang dia tangkap dengan sensoriknya, lalu menyimpan data hasil pengertian yang telah dia kumpulkan, hingga menyimpan berbagai cara yang telah dia hasilkan. Dia pun sia

Hati Nurani Melawan Dajjal Filosofis

Siang itu bapak mertua memanggil karena ada keperluan yang sangat penting. Kepentingan ini ada hubungannya dengan tingkah laku umat yang sudah tidak layak. Dengan dalih agama dan mengatasnamakan Allah ada kelompok umat yang merasa benar sendiri dan berpotensi mengadu domba warga negera. Pada saat tiba di tempat mertua, sudah ada pak Joni yang datang duluan. Kemudian tiba pula mas Dimas dan pak Basori. Setelah lengkap berempat, pak Basori dan mas Dimas diminta duduk di depan bapak. Kemudian bapak bertanya kepada mereka berdua perihal Kitab Suci dan Hati Nurani. Saya yang saat itu duduk di sebelah kanan bapak, merasakan suasana yang tidak biasa. Sepertinya akan datang utusan Ilahi. Setelah mendengar jawaban pak Basori dan mas Dimas, saya diminta duduk di depan bapak, diantara pak Basori dan mas Dimas. Pak Joni tetap di sebelah kiri bapak untuk menjadi saksi. Bapak kemudian menyampaikan bahwa sedang menuju ke tempat kami bantuan yang datang dari Arab. Sosoknya memakai jubah putih