Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

Maqam #6 - Ikhlash, tapi bukan mempercayai pernyataan Iblis

Kita sering mendengar pernyataan bahwa hanya orang yang ikhlash yang tidak bisa disesatkan Iblis beserta bala tantara setan. Hal ini didasarkan atas pernyataan Iblis laknatullah, yaitu dalam firman Allah QS Al Hijr 15 ayat 39-40: Iblis berkata: "Ya Rabb, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlasin di antara mereka." Ini kan pernyataan Iblis, masakan kita akan mempercayai? Lalu apa makna mukhlashin? Menurut ahlinya, mukhlashin adalah orang-orang yang dianugerahi sifat ikhlash. Sedangkan mukhlishin adalah orang-orang yang berusaha ikhlash. Meski pernyataan Iblis itu benar, namun tidak boleh dijadikan sandaran, karena tipuannya sulit untuk dikalahkan. Kecuali kalau memperoleh karunia berupa pertolongan Ilahi. Sejatinya, ikhlash itu apa? Jibril (a.s.) menjelaskannya sebagai berikut: “Orang ikhla

Maqam #4 - Ridha

Orang selalu ingin berada di zona nyaman. Saat dia berada di zona tersebut, dia merasa bahwa dia berada dalam keridhaan Ilahi. Sedangkan berada di luar zona tersebut dia merasa sedang dihukum. Kenyataan kehidupan berkata lain. Ada tiga jenis ketidak-nyamanan kehidupan, yaitu musibah akibat kesalahan kita sendiri, fitnah yang merupakan ujian keteguhan akan pilihannya dan bala yang merupakan ujian kenaikan tingkat untuk semakin didekatkan kepada Allah SWT. Sikap individu dalam menangani masalah pun berbeda-beda sesuai dengan maqamnya masing-masing. Namun bagi yang sudah memahami bahwa dia hanyalah hamba atas Rabbul alamin, tentunya akan selalu berusaha mensikapi dengan keridhaan atas semua peristiwa yang terjadi, termasuk ketidak-nyamanan. Dia menyadari bahwa semua ujian itu adalah untuk menaikkan derajadnya. Oleh karena itu dia akan selalu berusaha untuk menjalankan suatu tanggung jawabnya dengan sungguh-sungguh, karena untuk mendapatkan kelulusan bahkan hadiah Ilahi atas perjuangan

Maqam #2 - Sabar

Kalau kita sedang terkena masalah, lalu orang-orang di sekitar kita akan mengatakan, “Yang sabar dalam menghadapi masalah.” Maksud sabar itu apa? Jibril (a.s.) menjelaskannya sebagai berikut: “Yakni engkau bersabar di saat papa/miskin, sebagaimana engkau bersabar di saat kaya; engkau bersabar di saat menerima bencana, sebagaimana engkau bersabar di saat sejahtera; engkau tidak mengeluhkan keadaanmu kepada makhluk lain atas apa yang engkau terima dari ujian dan derita.” Jadi ciri utama bersikap sabar adalah tidak mengeluh kepada makhluk lain atas segala masalah dan penderitaan yang diterimanya, tetapi menerimanya sebagai bagian dari gemblengan Ilahi untuk menjadi pribadi yang semakin berakhlak mulia. Bukankah untuk mencapai kesuksesan perlu pengorbanan? Oleh karenanya berbahagialah dengan gemblengan duniawi tersebut, karena kita dibawa Allah kepada kesuksesan hidup. Bahkan orang-orang yang tidak bermasalah itulah yang seharusnya khawatir, seolah sudah ditinggalkan Allah dengan dib