Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Penciptaan Manusia 2/3 (Islam Itu Universal)

Bilamana manusia sudah akil balik, yang berarti sudah bisa mempertanggungjawabkan dirinya, maka proses kedewasaannya akan berlangsung secara bertahap pula. Pada tahap pertama, diri manusia atau jiwa manusia akan terikat kepada jasmani nya . Pada tataran ini, jasmani hanya memiliki aturan yakni dipuaskan. Misalnya pada saat perut kita lapar, maka yang diinginkannya adalah mengisi kekosongan perut, yakni dengan melahap makanan. Demikian pula bilamana syahwat kita muncul maka akan menghasilkan dorongan yang sama, yakni dipuaskan. Karena aturannya hanya satu yaitu dipuaskan, maka pada posisi ini, kita disebut dengan lebih rendah daripada binatang ternak (mamalia), yakni binatang dari jenis reptilia . QS Al A’raaf 17 ayat 179 : Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tan

Penciptaan Manusia 1/3 (Islam Itu Universal)

Suatu ketika terjadi perdebatan antara jiwa dan raga perihal tanggung jawab. Raga merasa tidak bertanggung jawab, karena ia merasa dipaksa melakukan perintah sang jiwa. Demikian pula sang jiwa juga merasa tidak bertanggung jawab, karena sang jiwa tidak bisa melakukan apa-apa. Allah SWT kemudian mengutus malaikat untuk menjawab permasalahan tersebut. Malaikat kemudian turun ke bumi dan oleh Allah ditunjuki suatu kejadian dimana seorang yang kakinya lumpuh melihat buah masak pohon yang ranum milik tetangganya. Dia ingin mengambilnya, namun tidak mampu. Selang beberapa saat lewatlah orang buta. Dipanggillah orang buta tersebut untuk diajak bekerja sama mengambil buah yang ranum tersebut untuk dimakan bersama. Maka dipanggullah si lumpuh oleh si buta yang dengan demikian mereka bisa mengambil buah tersebut. Dari kejadian tersebut, malaikat kembali ke hadirat Allah untuk memberikan jawaban atas permasalahan jiwa dan raga. Di hadirat Allah, malaikat menjelaskan bahwa baik jiwa dan

Islam Itu Universal - Pendahuluan 4/4

Untuk menanggapi adanya fitnah-fitnah tersebut, semestinya akan selalu ada individu atau kelompok orang-orang yang senantiasa menegakkan kebenaran atau urusan Allah. Yaitu mereka-mereka yang menyerahkan dirinya kepada Allah, menjadi hamba-Nya. Mereka ini akan selalu berjuang untuk mengajak kepada ketaatan hanya untuk Allah. QS Al Baqarah 2 ayat 193: Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. Juga berperang agar agama atau sikap itu semata-mata untuk Allah. QS Al Anfal 8 ayat 39: Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. P erjuangan juga berarti peperangan. Ada perang bathin, ada perang intelektualitas dan ada perang fisik. Bentuk-b