Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Tanda Kedatangan Dajjal Adalah Kedustaan, Bahkan Alam pun Turut Andil

Semakin tua umur bumi, semakin banyak jumlah manusia dan semakin beragam cara-cara manusia menyimpan sejarahnya, namun kebanyakan malahan semakin lupa bahkan lalai akan peran kehidupannya. Hal ini karena semakin lupa dan lalainya para tetua dalam mengingatkan karena kesibukan kehidupan telah menghisap energi mereka. Meski agama semakin berkembang, namun esensi dari agama semakin menjauh dari tujuan, yaitu membangun individu yang berbudaya berketuhanan. Bukankah alam dunia diinisiasi dari api? Yaitu sesuatu yang sangat panas. Berarti manusia sedang digodog di alam dunia agar menyadari peran kehidupannya, yaitu menjadi saksi atas keberadaan Ilahi dan menjadi pembukti atas Kebesaran-Nya. Kealpaan dan kelalaian ini dikarenakan faktor internal, yaitu kesibukannya dan faktor eksternal yaitu sang penyesat. Kita sudah mengetahui akan Iblis dan setan, namun ada sang penyesat lain yang sekarang menanti penugasan, yaitu Dajjal. Tokoh klenik A10 atau dongeng yang sekarang sudah menjadi tokoh karan

Padepokan Wijaya Candraloka

Apa yang saya cari dalam hidup ini? Apa peran saya dalam kehidupan ini? Apakah sekedar mengejar kesenangan ataukah ada hal lain? Saya hidup seperti sedang memecahkan teka-teki kehidupan, untuk apa? Di usia 7 tahun saya menggantungkan diri kepada yang saya percayai, yaitu Allah Yang Kuasa. Orang tua saya menekankan untuk selalu percaya kepada Allah Yang Maha Kuasa. Guru-guru saya baik formal maupun non formal mengajarkan ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Semuanya hanyalah membangun khazanah pengetahuan saya. Setelah bertemu dengan beliau, mertua saya, yaitu bapak Mas Supranoto, saya tergugah untuk lebih menekuni kebenaran dengan cara yang bisa diakui secara universal. Kebenaran bukan sekedar mengikuti pendapat orang. Kebenaran perlu diukur, yaitu dengan kepercayaan, logika dan bukti nyata. Sebagai contoh, saya berjalan di pasir pantai dan melihat jejak kaki orang. Jejak kaki orang adalah bukti nyata. Logikanya tadi ada orang yang berjalan di pantai itu. Lalu sa

Seeking Certainty

Gambar
Human is always questioning from time to time regarding their existence. In fact the e xistence of all things is imprint s . An imprint of the existence of Power is who creates all creatures . Power is absolute, so there must be single. Power is perfect and sure to cover all things. W hat is this Power? What is the relationship between P ower and humans? The search for the power and role of humans and human beings in life in the world is always interesting to peel. People seek to find the truth of the above and generally rely on the opinions of the elder or the intellectuals or books they believe in or with their feelings or perceptions of their thoughts. Every adult should have the courage to do his own search for the truth , because that search is his own way of life. Even a person's personality will be determined by the values ​​ that are perceived as true and stored in his memory. Whereas truth, should be certainty. And what is certain is the truth. As a result of perc

Jakarta Menandai Awal Tercapainya Cita-Cita Bangsa

Setiap perwujudan perlu dberi sebutan, yaitu nama. Nama selain menandai perwujudan, juga memuat informasi yang bisa ditelaah maknanya sehingga bermanfaat bagi umat. Informasi tersebut bisa berupa cita alam yang berarti ayat akan keberadaan Ilahi. Peristiwa adalah tanda. Peristiwa terjadi karena adanya izin dari Allah Yang Maha Kuasa. Tentunya peristiwa adalah tanda yang bisa ditarik menjadi catatan bahkan bisa dipetik hikmahnya yang akan bermanfaat bagi mereka yang terkabari. Demikian pula sejarah bangsa ini. Kalau merunut kepada catatan sejarah, yang mana jejak-jejak fisiknya masih ada, maka kita melihat masa lalu tergambarkan di hadapan kita, yaitu: ü   Zaman kerajaan Majapahit yang beribukota di kecamatan Trowulan kabupaten Mojokerto ü   Zaman kerajaan Demak yang beribukota di Demak ü   Zaman kerajaan Pajang yang beribukota di Pajang ü   Zaman kerajaan Mataram yang beribukota di Kuthagedhe, Karta & Plered ü   Zaman kerajaan Pakubuwono yang beribukota di Kartasura &

Mencari hakekat alam-alam dengan kepastian

Adanya bumi, matahari, bulan, bintang, tumbuhan, hewan dan manusia menandai adanya kenyataan yang diketahui oleh manusia. Manusia mengetahui sesuatu melalui indrawi dan diafirmasi oleh memori. Bilamana memori tidak mengingatkan, maka manusia tidak bisa menyebut kenyataan tersebut atau tidak mengetahui. Demikian pula sebaliknya, kalau di memori ada, namun kenyataannya tidak ada. Dia pun bisa menyebut tetapi tidak mampu membuktikan. Oleh sebab itu kenyataan yang dapat kita indrai itu disebut dengan ilmu atau pengetahuan. Sedangkan kenyataan itu sendiri disebut dengan alam ciptaan (A1-A2-A3-A4-A5-A6-A7). Dengan adanya kemampuan pikiran seperti mengingat (a5’’), mengerti (a6’’) dan akal (a7’’) untuk mencari cara, maka manusia mampu memasuki wilayah baru, yaitu alam imajinasi (A8-A9-A10). Melalui penyaksian adanya kejadian dan/atau peristiwa, maka manusia memperoleh pengetahuan. Kalau makhluk hidup lainnya bereaksi secara instingtif, manusia juga bisa namun manusia memiliki kelebihan mena

Allah Mengajarkan Nama-Nama

Dalam perjalanan untuk menengok cucu di Sidoarjo, tanpa sengaja sang sopir taksi membelokkan rute ke arah Trans-Mart. Dan entah bagaimana sang sopir terlihat ragu dan berhenti di suatu taman. Pada saat itu saya mengamati ada suatu kekuatan di daerah itu. Saya pun penasaran, kekuatan apakah itu? Penasaran saya cari di Google Maps tentang lokasi tersebut. Dari Google Maps saya menangkap adanya museum Mpu Tantular. Menurut informasi yang diperoleh dari Wikipedia, Mpu Tantular adalah seorang Pujangga yang hidup pada zaman Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk. Mpu Tantular mengarang kakawin Sutasoma. Dalam Kakawin tersebut terdapat motto yang menjadi semboyan NKRI, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”, yang artinya berbeda-beda namun satu jua. Tantular berasal dari kata tan yang artinya tidak dan tular yang artinya pengaruh. Jadi Tantular artinya tidak terpengaruh atau teguh. Saya pun merenungkan bahwa manusia zaman sekarang sudah kehilangan keteguhannya. Padahal salah satu sikap yang akan mem

Jalan Kematian

Setiap orang memiliki jiwa, raga dan hidup. Proses kelahiran dimulai dari jiwa yang belum berupa apa-apa, lalu berwadah sperma yang terpilih. Sang sperma kemudian membuahi pasangannya, yaitu sel telur menjadi janin. Janin tumbuh menjadi bayi. Bayi kemudian diberi hidup yang ditandai dengan nafas. Tanpa nafas kehidupan, seseorang tidak bisa apa-apa. Dengan hidup dia bergerak. Dia kemudian keluar menghirup dunia. Mulai dari mendengar, lalu melihat. Raganya tumbuh dan berkembang dan menjadi semakin kuat. Otak reptilia yang mengontrol kemampuan sensorik dan motorik semakin cerdas. Demikian pula otak mamalia yang mengontrol perasaan dan kemauan. Pikirannya pun berkembang, dimulai dari kemampuan mengingat, lalu mengerti dan dilanjutkan mencari cara dengan akalnya. Ingatan yang merupakan kumpulan data yang diawali dari data yang dia tangkap dengan sensoriknya, lalu menyimpan data hasil pengertian yang telah dia kumpulkan, hingga menyimpan berbagai cara yang telah dia hasilkan. Dia pun sia

Hati Nurani Melawan Dajjal Filosofis

Siang itu bapak mertua memanggil karena ada keperluan yang sangat penting. Kepentingan ini ada hubungannya dengan tingkah laku umat yang sudah tidak layak. Dengan dalih agama dan mengatasnamakan Allah ada kelompok umat yang merasa benar sendiri dan berpotensi mengadu domba warga negera. Pada saat tiba di tempat mertua, sudah ada pak Joni yang datang duluan. Kemudian tiba pula mas Dimas dan pak Basori. Setelah lengkap berempat, pak Basori dan mas Dimas diminta duduk di depan bapak. Kemudian bapak bertanya kepada mereka berdua perihal Kitab Suci dan Hati Nurani. Saya yang saat itu duduk di sebelah kanan bapak, merasakan suasana yang tidak biasa. Sepertinya akan datang utusan Ilahi. Setelah mendengar jawaban pak Basori dan mas Dimas, saya diminta duduk di depan bapak, diantara pak Basori dan mas Dimas. Pak Joni tetap di sebelah kiri bapak untuk menjadi saksi. Bapak kemudian menyampaikan bahwa sedang menuju ke tempat kami bantuan yang datang dari Arab. Sosoknya memakai jubah putih

Hakekat Tuhan & Cara Mendekat Kepada-Nya

Kuasa adalah kemampuan melakukan apa saja. Kuasa pasti tunggal tiada duanya, karena kalau ada kuasa yang lain pasti beradu, yang berarti tidak kuasa. Kuasa pasti mutlak, kalau tidak akan digerogoti sehingga menjadi tidak kuasa. Kuasa wajib ada yang dikuasai. Siapa yang dikuasai? Tentunya DiriNya sendiri. Kesatuan antara Kuasa dan DiriNya sendiri disebut Yang Maha Kuasa atau biasa kita sebut dengan Allah. Sebagai Yang Maha Kuasa, Allah pasti menunjukkan kekuasaannya, yaitu mengadakan karya-Nya atau biasa kita sebut dengan ciptaan atau makhluk. Manusia mengetahui keberadaan Allah Yang Maha Kuasa melalui ciptaan-Nya. Ibarat jejak kaki orang di pantai, kita bisa mengetahui adanya orang yang berjalan di pantai. Tetapi tidak bisa memastikan siapa dia. Demikian pula dengan adanya ciptaan berupa diri kita dan alam ini. Kita bisa memastikan ada-Nya Allah Yang Maha Kuasa dengan pengetahuan yang diperoleh melalui indra yang diafirmasi oleh memori, yang kemudian diproses oleh pengertian pik