Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Nabi Khidir = Dewa Ruci 3/4

Selalulah ingat pada sebutan yang gaib pada dirimu ini. Kenapa kamu berdiri, bersedekap berusaha hening, bersedekap untuk menyatu dengan keadaan, bersatu dengan segala gerak itu [1] ? Ucapan menyatu dalam dirimu, saat rukuk, lalu terasa berduka dan cipta, menetes air yang bening, (pada hidupnya semua ruh) hening kehidupan segala ruh, rasa iman kuat sekali (setiap saat). Yang setiap saat adanya. Kenapa bersujud di bumi, bagaimana dahulunya? Cahaya yang paling terang, yaitu lambang segala wajah, pahamilah itu wajah sejati. Tempat agama ada di bumi dan di langit, di situlah keberadaannya. Sirna dunia ada di hati, yaitu hati kamu, yang sujud di bumi. Kenapa duduk bersimpuh? Yang ditemui ya hanya awang uwung, sejatinya itu tidak ada, pangeran itu sejati, yaitu hamba sejatinya. Bukan Allah kamu ini. Dan Muhammad juga bukan pertemuan rasa sejati, yang namanya rahsa itu bukan perasaan, hanya tanda Allah Muhammad, ya pada bulan Haram kalau berpuasa. Dan pada awal bulan haram, kamu

Nabi Khidir = Dewa Ruci 2/4

Syekh Melaya segeralah kemari! Masuklah ke dalam tubuhku [1] !” Syekh Malaya terhenyak hatinya. Keluarlah tawanya bahkan sampai mengeluarkan air mata, seraya berkata dengan halus, “Melalui jalan manakah usaha saya untuk masuk? Padahal nampak oleh saya buntu semua.” Nabi Khidhir berkata dengan lemah lembut, “Besar mana kamu dengan bumi semua ini beserta isinya, hutan rimba dan samudera serta gunung? Tidak bakal penuh bila dimasukkan ke dalam tubuhku.” Syekh Malaya setelah mendengarnya, semakin takut sekali namun bersedia melaksanakan masuk ke dalam Nabi Jagad. “Ini melalui telingaku [2] .” Sunan Kalijaga masuk dengan segera. Ajaib dengan cepat ia sudah sampai ke dalam tubuh Nabi Khidhir, melihat samudera luas tiada bertepi. Sejauh mata memandang semakin diamati semakin jauh tampaknya. Pada saat itulah Nabi Khidhir bertanya, “Hai apa yang kamu lihat?” Syekh Malaya menjawab, “Ya jauh tak ada yang kelihatan. Angkasa raya yang kujelajahi, kosong melompong jauh tak kelihatan. Kemana s