Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Sugeng Kondur Bapak (Bapak Mas Supranoto)

Mendapat kabar atas wafatnya bapak Mas Supranoto, diri ini terasa lemas tanpa daya dan air mata kasih sayang pun mengalir. Siapa lagi yang akan dengan tulus Ikhlas menerima amanat untuk menjaga umat dan negara ini? Masih ingat akan ucapan beliau yang mengatakan bahwa lubang Juja Majuja sudah semakin lebar, sumpah potong telinga bahwa Imam Mahdi sudah ada dan bagaimana beliau mengatasi perpecahan bangsa paska 212. Belum lagi didikan beliau yang luar biasa berbasis kepada inzal (beliau menyebut dengan wahyu) dan bukan persepsi diri. Nilai-nilai kami dibongkar habis dengan disuruh semedi dekat patung, dengan sajen-sajen; Dimana selama ini kami anggap sebagai kemusyrikan. Dengan enteng beliau bertanya, “Kok takut dengan patung dan sajen, bukan kepada Tuhan kalian?” Hingga beberapa teman pun keluar dari didikan beliau dan menyebar fitnah kemana-mana. Namun setelah menjalani dan lulus, kami baru mengerti iman yang sesungguhnya yang tidak kami duga sebelumnya. Setelah masa “penyucian” sel

Iman umat akhir zaman sangat mengagumkan

  Dari Ibnu Abbas (RA) bahwasanya Rasulullah (SAW) bersabda, “Apakah kamu semua tahu iman orang yang sangat mengagumkan?” Para sahabat (RA) menjawab, “Iman para malaikat, ya Rasulullah.” Nabi (SAW) bersabda, “Bagaimana malaikat tidak beriman, sedangkan mereka itu berbakti terhadap perintah Allah.” Para sahabat (RA) berkata, “Para Nabi ya Rasulullah (SAW).” Nabi (SAW) bersabda, “Bagaimana para Nabi itu tidak beriman, sedangkan malaikat Jibril (AS) itu turun kepada mereka membawa perintah dari langit.” Para sahabat (RA) berkata, “Para sahabatmu ya Rasulullah (SAW).” Nabi (SAW) bersabda, “Bagaimana para sahabatku tidak beriman, sedangkan mereka itu melihat mu’jizat dariku dan mereka mesti beriman dan aku pun menceritakan kepada mereka apa saja yang telah diturunkan kepadaku. Tetapi orang-orang yang sangat mengagumkan imannya adalah golongan yang datang sesudahku, mereka beriman kepadaku padahal mereka tidak melihatku, mereka pun membenarkan aku. Maka mereka itulah saudaraku.

Akhir zaman membawa semakin banyak jiwa-jiwa terhijab

QS Al Anfaal 8 ayat 24: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi (yachuwlu) antara manusia (al mar`i) dan hatinya (qalbihi) dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan. Ingatkah bahwa kita menjalani kehidupan dengan sibuk mengikuti naluri dan kesenangan hawa nafsu? Bahkan dalam menjalankan kegiatan keagamaan juga didasarkan atas kedua hal tersebut dan bukan dilaksanakan dengan pengertian a6’’’. Artinya kalau tidak ngawur ya seperti orang tidak sadar. Bukankah itu semua merupakan bukti bahwa diri kita dicipta adalah untuk kesenangan? Dengan sibuk memburu kesenangan, maka sudah sepantasnya diri kita terhijab dari qolbu yang merupakan pusat terbitnya keimanan kepada Allah SWT. Akibatnya Allah SWT pun dilupakan bahkan diabaikan, dianggap tidak ada. Pun kalau dianggap ada hanya akan dijadikan sebagai pengabul akan kesenangan.