Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Memahami Kehendak Sang Rabb

Kalibata, 14 Desember 2014 QS Al Maidah 5 ayat 64~68: O rang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu." Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki.  Dan Al Quran yang diturunkan (maa unzila) kepadamu dari Rabb mu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. Dan sekiranya ahli kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan. Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taura

Kaum Rabbani, Kaum Pencari Kesejatian Diri

Dalam hidup, sering kita bertanya untuk apa kita hidup? Ada dari kita yang berjuang untuk mencari kenikmatan hidup, yaitu mereka yang disebut kaum hedonis. Ada yang sibuk dalam ritual agama atau agamis. Ada yang sibuk mencari ilmu, yaitu para guru, para penemu. Ada yang ingin kembali menyatu dengan Tuhan, yaitu kaum sufi. Ada yang sekedar menjalani hidup. Bahkan ada yang bosan hidup. Saya sepertinya sudah menjalani semuanya dan masih belum mampu membuat diri saya puas. Mencari jawaban yang pasti yang saya fahami sendiri yang bukan menurut orang sepertinya lebih memuaskan bagi diri saya. Setelah belajar kesana kemari dan menemui beberapa orang bijak, terutama bapak Mas Supranoto dari Manggisan Banyuwangi baru terasa jalan saya mulai tegak dan menatap kepada tujuan yang semakin jelas. Yaitu menggunakan akal pikiran yang telah dianugerahkan. Akal pikiran yang membuat saya berbeda dengan makhluk lain, yaitu binatang dan tumbuhan. Bahkan berbeda dengan Homo Erektus. Maka saya pun memula