Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Paranormal

Seseorang di kala mengalami permasalahan, sering menjadi kalut lalu datang kepada orang pinter. Oleh orang pinter diberi amalan, semisal membaca asma ul husna sebanyak sekian kali. Seolah asma ul husna ini merupakan kunci otorisasi untuk menggunakan Qudrat / Kekuasaan Allah demi mencapai keinginannya. Namun ingatlah pesan Allah dalam Al Qur’an surat Shaad 38 ayat 82: Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, ...” Penggunaan kekuasaan / Qudrat Allah sama saja dengan meniru Iblis, sedangkan Iblis adalah musuh yang nyata bagi kita. Oleh karena itulah Allah tidak akan suka dengan mereka-mereka yang melakukan pendekatan kekuasaan. Mereka ini menyimpang dari kebenaran dan secara berangsur-angsur akan diseret ke neraka tanpa menyadarinya. Penggunaan kekuasaan inilah yang dimaksud dengan istidraj. QS Al A’raaf 7 ayat 180-186: Hanya milik Allah Asmaa-ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa-ul Husna itu dan tinggalkanlah

Kepemimpinan

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. QS An Nisaa’ 4: 59. Zaman sekarang, semakin banyak pemimpin yang memaksakan anak buahnya untuk menanggung kesalahannya. Memaksa anak buah untuk melanggar aturan demi kepentingannya. Bahkan perintahnya pun lisan sehingga sulit untuk ditelusuri dalam sidang-sidang peradilan. Sebagai anak buah, situasi ini akan sulit. Tidak patuh salah, patuh pun salah. Maju kena mundur kena. Barangkali ayat di atas merupakan solusi, yaitu diserahkan kepada Allah dan Rasulullah (s.a.w.). Hadits berikut juga memperkuat usulan atas sikap tersebut. Al Mawardiy menyatakan [1] bahwa mentaati perintah Ulil Amri itu wajib bagi kita, berdasarkan sabda Nabi s.a.w. yang menyataka