Nabi Khidir = Dewa Ruci 3/4

Nabi Khidhir menjawab lembut, “Eh Melaya maksudnya itu neraka jasmani yang ada[2]. Isi neraka itu adalah yang tidak mengenal Nabiyullah, ruh tidak terkena kematian.
Seperti bulan yang diterangi hujan rintik, turunnya wahyu karena tidak ada cela, bersih hilang kotorannya.” Nabi Khidhir as berkata manis dan lembut, “Tak ada yang dituju, semuanya sudah tercakup. Tak ada yang diharapkan dengan keprawiraan, kesaktian, semuanya sudah berlalu. Toh semuanya itu alat peperangan.”


[1] Maksudnya menyatu dengan Kuasa.
[2] Raga ini tercipta dari api, sebagaimana alam dunia. Melalui raga inilah manusia disiksa ataupun disenangkan, agar tahu diri bahwa sejatinya dirinya adalah yang dikuasai atau hamba dari Kuasa. Namun ingatlah Kuasa tanpa ada yang dikuasai juga tidak mungkin. Kesatuan antara Kuasa dan yang dikuasai disebut Yang Kuasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Jawa Menjelaskan Hakekat Manusia

Menyaksikan Keberadaan Rabbul 'alamin

Sugeng Kondur Bapak (Bapak Mas Supranoto)