Ditinjau
dari segi bahasa kata yakin berasal dari bahasa Arab yaqin yang bermakna jelas
dan pasti. Lalu apa
bedanya antara yakin dengan iman atau percaya?
Percaya berarti sikap sesorang yang belum mengetahui
sehingga menggantungkan kepada yang lain. Berarti percaya itu sama dengan yaqin
hanya tingkatannya masih nol, karena masih belum jelas.
Dengan pintu penerimaan data dari apa-apa yang ada
pada diri manusia dan alam sekitar, maka data tersebut harus diolah menjadi
sesuatu yang menjadi keyakinan manusia.
Ini adalah proses kehidupan yang kita jalani setiap
saat. Kita ambil contoh kepemilikan rumah. Pada awalnya orang belum memiliki
rumah, lalu muncul cita-cita ingin memiliki rumah. Cita-cita tersebut masih
berupa data yang diterima, bagi orang Jawa disebut Klenik. Bilamana tidak kita masuki elemen sikap percaya bahwa
cita-cita tersebut bisa diwujudkan, maka rumah tersebut tidak akan pernah ada. Namun
kalau elemen percaya ditanamkan pada diri orang tersebut, maka orang tersebut akan
tergerak untuk mewujudkan. Pada tahap pertama muncul dalam pikirannya, rumah yang
bagaimana yang diinginkan? Bagaimana cara memiliki rumah tersebut? Kalau semua pertanyaan
tersebut sudah terjawab dalam pikirannya, maka akan tumbuh keyakinan bahwa
rumah tersebut akan bisa diwujudkan. Dalam bahasa agama ini disebut ‘ílmul yaqin, bagi orang Jawa disebut Ilmu
Karang. Rumah tersebut kemudian kita
wujudkan, entah dengan cara menerima dari orang lain, membeli atau bahkan
membangunnya. Ketika rumah tersebut sudah terwujud, maka dalam bahasa agama disebut
‘ainul-yaqin, dalam filsafat Jawa disebut Katon. Tentunya setelah terwujud maka
rumah tersebut akan dinikmati. Proses menikmati sebenarnya adalah proses
pengujian apakah yang terwujud tersebut sudah sesuai dengan cita-citanya. Dalam
kaidah ilmu agama disebut isbatul-yaqin.
Kalau sudah terbukti atau puas, maka proses keyakinan kita menjadi sempurna
atau disebut haqqul-yaqin. Tentunya kita
perlu menyempurnakan proses keyakinan ini dengan bersyukur kepada Yang Kuasa
memberikannya untuk kita, hingga siklus ini menjadi sempurna.