Strategi Iblis yang dilaknat
Allah diimplementasikan
dengan cara, yaitu:
1.
Godaan (an-nazgh)
QS Al A’raaf 7 ayat 200:
Dan jika kamu ditimpa suatu godaan (yanzaghannaka) syaitan, maka
berlindunglah kepada Allah.
QS Yusuf 12 ayat 100: ....
Dan sesungguhnya Rabb-ku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan
aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah
syaitan merusakkan (an-nazagha) antaraku dan saudara-saudaraku. ....
QS Al Isra 17 ayat 53: Dan
katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
lebih baik.” Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan (yanzaghu) di
antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
QS Fushilat 41 ayat 36: Dan
jika syaitan mengganggumu (yanzaghannaka) dengan suatu gangguan (nazghun), maka
mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
Godaan syaitan an-nazgh
membuat kerusakan hubungan kasih sayang.
2. Bisikan (al-hamaz)
QS
Al Mu’minun 23 ayat 97: Dan katakanlah, “Ya Rabbi aku berlindung kepada
Engkau dari bisikan-bisikan (hamazati) syaitan.”
QS
Al Qalam 68 ayat 11: yang banyak mencela (hammaazi), yang kesana kemari
menghamburkan fitnah,
QS
Al Humazah 104 ayat 1: Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat (humazatin) lagi
pencela,
Dalam
hadits Riwayat Ahmad, dari Ummu Salamah (r.a.), “Apabila Rasulullah (s.a.w.)
bangun malam, beliau selalu berdoa, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
gangguan setan yang terkutuk, dari bisikan, hembusan dan tiupannya.”.”
Dalam
hadits riwayat Ibnu Majah, para sahabat bertanya kepada Nabi (s.a.w.), “Ya
Rasulullah, apa yang dimaksud dengan bisikan, hembusan dan tiupan syaitan itu?”
Nabi
(s.a.w.) menjawab, “Yang dimaksud dengan bisikan adalah sesuatu yang mematikan
(kebimbangan), yang bisa menimpa seseorang. Sedangkan tiupannya adalah takabur
dan hembusannya adalah syair.”
Bisikan
syaitan al-hamaz akan menimbulkan kebimbangan.
3. Hembusan (an-nafts)
Hembusan
syaitan an-nafts akan membangkitkan ketakaburan, yaitu menolak kebenaran
dan / atau meremehkan yang lain.
4. Tiupan (an-nafkh)
Tiupan
syaitan an-nafkh adalah syair.
5. Kehadiran (al-hudhur)
QS
Al Mu’minun 23 ayat 98: Dan aku berlindung kepada Engkau, ya Rabbi dari kedatangan
(yachdluruwni) mereka kepadaku.”
6. Kerasukan (al-mass)
QS
Al Baqarah 2 ayat 275: orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan (al-massi) syaitan lantaran
penyakit gila. ….
7. Kesenangan (al-istimta’)
QS
Al An’am 6 ayat 128: Dan hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya,
“Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia.” Lalu
berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia, “Ya Rabbi, sesungguhnya
sebahagian dari kami telah dapat kesenangan (astamta’a) dari sebahagian dan
kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami.” Allah
berfirman, “Nereka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya,
kecuali Allah menghendaki.” Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.
8. Waswas (al-waswasah)
QS
Al A’raaf 7 ayat 20: Maka syaitan membisikkan pikiran jahat (fawaswasa)
kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari
mereka, yaitu auratnya dan syaitan berkata, “Tuhan kamu tidak melarangmu dari
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau
tidak menjadi orang-orang yang kekal.”
QS
Thaha 20 ayat 120: Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat (fawaswasa)
kepadanya dengan berkata, “Hai Adam, maukah aku tunjukkan kepada kamu pohon
khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
QS
Qaf 50 ayat 16: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan (tuwaswisu) oleh hatinya (nafsuhu) dan Kami
lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
QS
An-Naas 114 ayat 4 - 5: Dari kejahatan bisikan (al-waswaasi) syaitan yang
biasa bersembunyi, yang membisikkan (yuwaswisu) ke dalam dada manusia. Karena
waswas diterima oleh dada, maka waswas itu bermakna penilaian a5’’ yang salah
atau keinginan a6’’ untuk memenuhi hawa nafsu.
9. Wahyu (wachyu)
QS
Al-An’am 6 ayat 112: Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu
musuh, yaitu syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan (yuwchiy)
kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu.
Jikalau Rabb-mu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka
tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
QS
Al An’am 6 ayat 121: Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak
disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam
itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan (layuwchuwna)
kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu dan jika kamu menuruti mereka,
sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.
10. Hasutan (al-`uzz)
QS
Maryam 19 ayat 83: Tidakkah kamu lihat bahwasanya Kami telah mengirim
syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut (ta`uwzzuhum)
mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?
Hasutan
syaitan al-`uzz mendorong pada perbuatan maksiat.
11. Turun (at-tanazzul)
QS
Asy-Syu’ara ayat 26 ayat 221 – 222: Apakah akan Aku beritakan kepadamu,
kepada siapa syaitan-syaitan itu turun (tanazzalu)? Mereka turun (tanazzalu)
kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran itu
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.
12. Mengobarkan nafsu syahwat (al-istihwa)
QS
Al An’am 6 ayat 71: Katakanlah, “Apakah kita akan menyeru selain daripada
Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak
mendatangkan kemudharatan kepada kita dan kita akan kembali ke belakang,
sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan
(istahwat-hu) oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan, dalam keadaan
bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus,
“Marilah ikuti kami”.” Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk
dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Rabbul ‘alamin.”
13. Lupa (ath-thaif)
QS Al A’raaf 7 ayat 201
- 202: Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, bila mereka ditimpa lupa
(thaa`ifun) dari syaitan, mereka ingat Allah, maka ketika itu juga mereka
melihat kesalahan-kesalahannya. Dan teman-teman mereka membantu syaitan-syaitan
dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya.
Pengetahuan ini diharapkan bisa
menyadarkan kita bahwa Iblis beserta syaitan bala tentaranya adalah musuh yang
nyata. Oleh karena itu sikapilah mereka sebagai musuh dengan cara memahami
strategi dan cara mereka, agar kita tidak tersesat apalagi dimurkai Allah.
Itulah kemenangan yang pasti.
☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫
Papahan,
11 Jul 2022
Sumber:
1. Al Qur`an Hafalan Al-Hufaz
Per Kata, Cordoba, Bandung, 2020
2. Muhammad Isa Dawud, Dialog
Dengan Jin Muslim – Pengalaman Spiritual, Pustaka Hidayah, Bandung, 1996
3. Rahnip M, B.A., Terjemah
Injil Barnabas, PT Bina Ilmu, Surabaya, 1984