Wahai manusia! Ketika Allah
mengeluarkan Iblis dari surga-Nya dan dari rahmat-Nya serta menyatakan bahwa dia sesat bahkan dimurkai,
maka Iblis
telah menyatakan
akan menggelincirkan Bani
Adam dari jalan-Nya dengan strategi:
1. La-attakhidzanna
QS
An Nisa 4 ayat 117-120: Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain
hanyalah berhala (inatsan) dan mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang
durhaka, yang dilaknati Allah dan itu mengatakan, “Aku pasti akan mengambil
bagian tertentu (la-attakhidzanna) dari hamba-hamba-Mu dan pasti akan
kusesatkan mereka (la-udhillannahum) dan akan kubangkitkan angan-angan kosong
pada mereka (la-umanniyannahum) dan akan kusuruh mereka (la-amurannahum)
memotong telinga-telinga binatang ternak dan akan aku suruh mereka
(la-amurannahum) mengubah ciptaan Allah.” Barangsiapa menjadikan setan sebagai
pelindung selain Allah, maka sungguh dia menderita kerugian yang nyata.
La-attakhidzanna
adalah dengan mengambil alih bagian tertentu. Bagian tertentu ini utamanya
adalah jendela tempat manusia memandang apa-apa yang tergelar, yaitu pandangan
mata. Orang-orang indigo barangkali salah satunya. Dengan pengambilalihan
pandangan mata, maka yang tampak bagi mereka akan berbeda dengan kenyataan,
namun dipercaya sebagai kebenaran. Demikian pula para pengikut mereka, yaitu
yang mempercayai mereka.
2. La-udhillannahum
La-udhillannahum
bermakna Bani Adam akan dibuat tersesat, yaitu tidak tercapainya tujuan sejati.
Tujuan sejati Bani Adam adalah sebagai saksi, hamba & khalifah Allah.
Tujuan sejati ini diubah menjadi mengejar karir demi kenikmatan duniawi. Dengan
demikian, maka Bani Adam telah menuhankan hawa nafsunya (Ilahahu hawahu).
3. La-umanniyannahum
La-umanniyannahum
bermakna Bani Adam akan dibuat suka memanjangkan angan-angan hingga melupakan
kematian. Angan-angan adalah menatap masa depan dan mewujudkan angan-angan
adalah kewajiban hidup kita. Sedangkan kematian perlu disongsong dengan
penyiapan diri berupa sikap siap mati kapan saja. Dengan demikian untuk
mengelola dualisme keseimbangan antara perjuangan mewujudkan angan-angan dan penyiapan
diri untuk menjemput kematian harus dilakukan. Yaitu dengan sikap selalu
menempatkan diri akan mati, agar membangkitkan upaya untuk memberikan yang
terbaik.
4.
La-amurannahum,
La-amurannahum
Bani Adam yang menjadi pengikut setan diperintah untuk mengubah ciptaan Allah. Alasan
mereka melakukan pengubahan ciptaan Allah adalah untuk membuat lebih menarik. Contohnya
adalah fenomena operasi plastik yang semakin marak saat ini. Dengan menampakkan
hasil yang lebih menarik, maka mendorong orang lain untuk mengikutinya. Termasuk
penataan alam, karena bisa jadi Pembangunan perkotaan adalah lambang keakuan.
5.
La-aq’udanna
QS
Al A’raaf 7 ayat 16-17: (Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan
aku, pasti aku akan selalu menghalangi (la-aq’udanna) mereka dari jalan-Mu yang
lurus, kemudian pasti aku akan mendatangi (la`atiyannahum) mereka dari depan
mereka dan dari belakang mereka dan dari kanan mereka dan dari kiri mereka dan
Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
La-aq’udanna
bermakna bahwa Iblis beserta pengikutnya dari golongan Jin dan Manusia akan
menghalangi manusia dalam perjuangannya menjadi saksi, hamba dan khalifah Allah.
Ini dilakukan dengan ajakan bahkan paksaan.
6. La`atiyannahum
La`atiyannahum bermakna mendatangi dari segala arah, agar manusia gagal
menjalankan perannya.
7. La-uzayyinanna
QS
Al Hijr 15 ayat 39: Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku oleh karena Engkau telah
memutuskan aku sesat, aku pasti jadikan indah (la-uzayyinanna) bagi mereka di
bumi dan aku akan menyesatkan / memerangkap (la-ughwiyannahum) mereka
semuanya.”
La-uzayyinanna
bermakna pandangan manusia dibuat sibuk mengejar dunia hingga lupa akan
kehidupan akhirat, apalagi ingat akan Allah.
8. La-ughwiyannahum
QS
Shad 38 ayat 82: (Iblis) menjawab, “Demi Kemuliaan-Mu pasti aku akan
menyesatkan / memerangkap (la-ughwiyannahum) mereka semuanya.”
La-ughwiyannahum
bermakna manusia akan diperangkap oleh Iblis dan setan pengikutnya melalui
nilai-nilai salah. Allah SWT berfirman dalam QS Shad 38 ayat 84: “Maka yang
benar dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan.”
9.
La-achtanikanna
QS
Al Isra 17 ayat 62: Ia (Iblis) berkata, “Terangkanlah kepadaku inikah yang
lebih Engkau muliakan daripada aku, sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku
sampai hari Kiamat, pasti akan aku sesatkan / sibukkan dengan pembicaraan
(la-achtanikanna) keturunannya kecuali sebagian kecil.”
La-achtanikanna
Bani Adam akan dibuat sibuk dengan pembicaraan, sehingga lalai akan pengamalan.
Pengetahuan akan strategi Iblis ini
diharapkan bisa menyadarkan kita bahwa mereka adalah musuh yang nyata. Oleh
karena itu sikapilah mereka sebagai musuh dengan cara memahami strategi dan
cara mereka, agar kita tidak tersesat apalagi dimurkai Allah. Itulah kemenangan
yang pasti.
☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫
Papahan, 11 Jul 2024
Sumber:
1. Al Qur`an Hafalan Al-Hufaz
Per Kata, Cordoba, Bandung, 2020
2. Muhammad Isa Dawud, Dialog
Dengan Jin Muslim – Pengalaman Spiritual, Pustaka Hidayah, Bandung, 1996
3. Rahnip M, B.A., Terjemah
Injil Barnabas, PT Bina Ilmu, Surabaya, 1984
Tidak ada komentar:
Posting Komentar