Selasa, 20 Agustus 2024

Strategi Setan Yang Perlu Kita Ketahui Sebagai Lawan

Wahai manusia! Ketika Allah mengeluarkan Iblis dari surga-Nya dan dari rahmat-Nya serta menyatakan bahwa dia sesat bahkan dimurkai, maka Iblis telah menyatakan akan menggelincirkan Bani Adam dari jalan-Nya dengan strategi:

1.     La-attakhidzanna

QS An Nisa 4 ayat 117-120: Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah berhala (inatsan) dan mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka, yang dilaknati Allah dan itu mengatakan, “Aku pasti akan mengambil bagian tertentu (la-attakhidzanna) dari hamba-hamba-Mu dan pasti akan kusesatkan mereka (la-udhillannahum) dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka (la-umanniyannahum) dan akan kusuruh mereka (la-amurannahum) memotong telinga-telinga binatang ternak dan akan aku suruh mereka (la-amurannahum) mengubah ciptaan Allah.” Barangsiapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh dia menderita kerugian yang nyata.

La-attakhidzanna adalah dengan mengambil alih bagian tertentu. Bagian tertentu ini utamanya adalah jendela tempat manusia memandang apa-apa yang tergelar, yaitu pandangan mata. Orang-orang indigo barangkali salah satunya. Dengan pengambilalihan pandangan mata, maka yang tampak bagi mereka akan berbeda dengan kenyataan, namun dipercaya sebagai kebenaran. Demikian pula para pengikut mereka, yaitu yang mempercayai mereka.

2.    La-udhillannahum

La-udhillannahum bermakna Bani Adam akan dibuat tersesat, yaitu tidak tercapainya tujuan sejati. Tujuan sejati Bani Adam adalah sebagai saksi, hamba & khalifah Allah. Tujuan sejati ini diubah menjadi mengejar karir demi kenikmatan duniawi. Dengan demikian, maka Bani Adam telah menuhankan hawa nafsunya (Ilahahu hawahu).

3.    La-umanniyannahum

La-umanniyannahum bermakna Bani Adam akan dibuat suka memanjangkan angan-angan hingga melupakan kematian. Angan-angan adalah menatap masa depan dan mewujudkan angan-angan adalah kewajiban hidup kita. Sedangkan kematian perlu disongsong dengan penyiapan diri berupa sikap siap mati kapan saja. Dengan demikian untuk mengelola dualisme keseimbangan antara perjuangan mewujudkan angan-angan dan penyiapan diri untuk menjemput kematian harus dilakukan. Yaitu dengan sikap selalu menempatkan diri akan mati, agar membangkitkan upaya untuk memberikan yang terbaik.

4.    La-amurannahum,

La-amurannahum Bani Adam yang menjadi pengikut setan diperintah untuk mengubah ciptaan Allah. Alasan mereka melakukan pengubahan ciptaan Allah adalah untuk membuat lebih menarik. Contohnya adalah fenomena operasi plastik yang semakin marak saat ini. Dengan menampakkan hasil yang lebih menarik, maka mendorong orang lain untuk mengikutinya. Termasuk penataan alam, karena bisa jadi Pembangunan perkotaan adalah lambang keakuan.

5.    La-aq’udanna

QS Al A’raaf 7 ayat 16-17: (Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi (la-aq’udanna) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian pasti aku akan mendatangi (la`atiyannahum) mereka dari depan mereka dan dari belakang mereka dan dari kanan mereka dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”

La-aq’udanna bermakna bahwa Iblis beserta pengikutnya dari golongan Jin dan Manusia akan menghalangi manusia dalam perjuangannya menjadi saksi, hamba dan khalifah Allah. Ini dilakukan dengan ajakan bahkan paksaan.

6.    La`atiyannahum

La`atiyannahum bermakna mendatangi dari segala arah, agar manusia gagal menjalankan perannya.

7.    La-uzayyinanna

QS Al Hijr 15 ayat 39: Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku oleh karena Engkau telah memutuskan aku sesat, aku pasti jadikan indah (la-uzayyinanna) bagi mereka di bumi dan aku akan menyesatkan / memerangkap (la-ughwiyannahum) mereka semuanya.”

La-uzayyinanna bermakna pandangan manusia dibuat sibuk mengejar dunia hingga lupa akan kehidupan akhirat, apalagi ingat akan Allah.

8.    La-ughwiyannahum

QS Shad 38 ayat 82: (Iblis) menjawab, “Demi Kemuliaan-Mu pasti aku akan menyesatkan / memerangkap (la-ughwiyannahum) mereka semuanya.”

La-ughwiyannahum bermakna manusia akan diperangkap oleh Iblis dan setan pengikutnya melalui nilai-nilai salah. Allah SWT berfirman dalam QS Shad 38 ayat 84: “Maka yang benar dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan.”

9.    La-achtanikanna

QS Al Isra 17 ayat 62: Ia (Iblis) berkata, “Terangkanlah kepadaku inikah yang lebih Engkau muliakan daripada aku, sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku sampai hari Kiamat, pasti akan aku sesatkan / sibukkan dengan pembicaraan (la-achtanikanna) keturunannya kecuali sebagian kecil.”

La-achtanikanna Bani Adam akan dibuat sibuk dengan pembicaraan, sehingga lalai akan pengamalan.

Pengetahuan akan strategi Iblis ini diharapkan bisa menyadarkan kita bahwa mereka adalah musuh yang nyata. Oleh karena itu sikapilah mereka sebagai musuh dengan cara memahami strategi dan cara mereka, agar kita tidak tersesat apalagi dimurkai Allah. Itulah kemenangan yang pasti.

☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫☫

Papahan, 11 Jul 2024

Sumber:

1.     Al Qur`an Hafalan Al-Hufaz Per Kata, Cordoba, Bandung, 2020

2.    Muhammad Isa Dawud, Dialog Dengan Jin Muslim – Pengalaman Spiritual, Pustaka Hidayah, Bandung, 1996

3.    Rahnip M, B.A., Terjemah Injil Barnabas, PT Bina Ilmu, Surabaya, 1984


Tidak ada komentar:

Cara-cara Setan Yang Harus Kita Ketahui Sebagai Lawan

Strategi Iblis yang dilaknat Allah di implementasi kan dengan cara, yaitu: 1.      Godaan ( an-nazgh ) QS Al A’raaf 7 ayat 200: Dan jika...