Jumat, 12 Mei 2023

Maqam #3: QANA’AH SOLUSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN


Manusia selalu merasa kekurangan, sehingga dia selalu menyibukkan diri dalam upaya untuk memenuhinya. Meski nantinya terpenuhi, selalu akan muncul perasaan kekurangan lagi dan akan begitu seterusnya. Berhentinya mereka bilamana sudah masuk liang kubur. Ini sudah tertanam di pikiran bawah sadar manusia. Sedangkan pikiran bawah sadar akan membangun system kepercayaan yang cenderung tidak logis dan tidak kritis, sehingga sangat sulit untuk diubah ke arah kebenaran yang hakiki.

Manusia cenderung lupa diri, hidupnya akan digunakan untuk mengejar kekayaan. Kekayaan adalah apa yang dimilikinya atau asset atau akumulasi. Akibatnya kebanyakan manusia punya asset, tetapi tidak memiliki daya beli atau kecukupan, seperti petani. Pola pikir seperti membuat orang terjebak kepada kredit bahkan riba.

Islam padahal sudah menjelaskan perihal pengelolaan keuangan secara tersirat, yaitu dalam firman Allah (S.W.T.) dalam QS An Nisaa 4 ayat 32: Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan (aghniy) dan memberikan kecukupan (aqniy). Kekayaan dan kecukupan bisa dijelaskan dengan menggunakan rumus keuangan, yaitu:

Pemasukan – Pengeluaran = Asset

Atau bisa juga menggunakan rumus kekekalan massa, yaitu:

Input - Output = Akumulasi

Dengan rumus di atas, diharapkan manusia bisa terbantu dalam pengelolaannya.

Rumusan di atas bisa dimaknai bahwa tidak ada keterbatasan dalam hal mencari kekayaan dan kecukupan. Ini menunjukkan kebesaran Ilahi. Sebagai akibatnya manusia akan terus-menerus mengejar keduanya, akibat dorongan emosi (ghodhob) dan ambisi (syahwat) hingga masuk liang kubur.

Sikap qana’ah adalah solusi dalam mengatasi dorongan tersebut. Qana’ah yaitu sebagaimana penjelasan Jibril (a.s.): “Qana’ah berarti engkau merasa cukup dengan apa yang engkau terima dari duniamu; engkau merasa cukup dengan yang sedikit dan bersyukur atas yang ala kadarnya.” Penjelasan ini menegaskan firman Allah (S.W.T.) dalam QS Ats Tsakatsur 102 ayat 1~8: Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui, dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan ilmul yaqin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim dan kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan.

Salah satu penghambat yang membuat seseorang tidak bisa bersikap qana’ah adalah iri hati. Allah (S.W.T.) berfirman dalam QS An Nisaa 4 ayat 32: Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. Bagi laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan dan bagi para wanita ada bahagian dari apa yang mereka usahakan dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Oleh karena itu marilah kita membangun sikap qana’ah, yaitu selalu merasa cukup dengan yang sudah ada dan mensyukurinya serta menghindarkan diri dari iri hati.

Mutiara Papahan, 6 Ramadhan 1444 H 

Minggu, 07 Mei 2023

Anak-anak Akhir Zaman


Wahai anak-anak akhir zaman,

Kenapa engkau katakan bahwa bukan engkau yang menghendaki lahir ke dunia, tetapi orang tua kalian? Kemudian kalian tuntut agar orang tua kalian memenuhi apa saja yang kalian inginkan.

Wahai anak-anak akhir zaman,

Betapa kami segan dan hormat kepada kedua orang tua kami. Kami bersyukur bahwa dilahirkan ke dunia yang berarti eksistensi kami terwujudkan. Apakah kalian pernah merenungkan bagaimana seandainya kalian tidak pernah ada?

Wahai anak-anak akhir zaman,

Ubahlah sikapmu, syukurilah keberadaanmu, perjuangkanlah cita-citamu, berjuanglah untuk merdeka, mandiri dan jagalah kehormatanmu! Ingatlah ketika engkau masih dalam tulang sulbi ayahmu (sperma), engkau ditanya apakah Aku (Allah) Rabb-mu? Dan kalian menjawab, “Benar, kami bersaksi.”

Mutiara Papahan, 16 Syawal 1444 H 

Persiapkan Dirimu Menghadapi Fitnah Akhir Zaman

Aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Dzat yang...