Bebas Dari Musibah



Cerita Mas Hari:
Suatu hari pak Muhammad
, teman yang keturunan Arab yang sudah agak sepuh dan nampaknya abangan Islamnya, memberi nasehat saat ngopi bareng. Nasehatnya adalah: Janganlah kamu menunda bersedekah, ketika ada dorongan untuk bersedekah, niscaya kamu bebas dari musibah.

Beberapa waktu kemudian saat pergi bersama sopir di siang hari yang panas, sekitar jam satuan, di lampu merah ada penjual koran yang kakinya cacat. Jalan di atas aspal panas tanpa alas kaki. Saya ingin memberinya uang, namun keburu kena lampu hijau. Saat balik, saya melihatnya di perempatan yg sama dengan jualan korannya. Lalu saya minta sopir berhenti agak jauh dari lampu traffic. Saya turun dengan tujuan menuntaskan niat yang tadi. Saya beli korannya, saya bayar 50 ribu. Saat balik mobil, melihat saya meletakkan Koran, istri saya menggerutu, jalan panas-panas hanya untuk beli koran.

Suatu ketika saya harus pergi ke Semarang dengan membawa mobil sendiri. Sekitar jam satu siang, sesampai di daerah Tegal, saya mengantuk dan tertidur. Pada saat itu jalan sepi, saya ngebut dengan kecepatan 120 km/j. Istri saya kaget ketika melihat mobil melaju ke pinggir dan spontan menjerit. Sontak saya terbangun dan berupaya mengembalikan posisi mobil. Akibatnya mobil malah selip, meluncur miring, lalu melompati gundukan tanah dan terbanting dengan keras. Orang-orang mengira bahwa pengemudi dan penumpang meninggal, mengingat mobil hancur. Alhamdulillah, saya dan istri bisa keluar dengan selamat dan sujud syukur. Bayangkan, chasis bengkok, setir melintir, body hancur, namun kami selamat. Karena parahnya kerusakan, pihak Asuransi perlu waktu selama 4 bulan untuk melakukan perbaikan, karena perlu penggantian chasis.

Dalam perjalanan di mobil Derek menuju bengkel terdekat, saya ceritakan ke istri saya perihal panas-panas turun dari mobil hanya untuk membeli Koran.

Ketika ketemu ngopi lagi dengan pak Muhammad, saya ucapkan terima kasih kepadanya dan saya ceritakan pengalaman saya. Lho dia malah bilang, ndak pernah nasehati saya seperti itu. Bahkan dia yakin ndak punya pikiran seperti itu.

Lalu siapa yg menasehati?

Jadi janganlah suka meremehkan orang dan juga nasehatnya, siapa pun dia. Ikutilah firasat hati nuranimu.

Bandung, 5 Maret 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyaksikan Keberadaan Rabbul 'alamin

Sugeng Kondur Bapak (Bapak Mas Supranoto)

Nasehat Kematian