Senin, 13 Mei 2024

Apa Sejatinya Makna Lubb Yang Merupakan Tempat Terbitnya Tauhid?

 

Sayyidina Ali KW menyatakan bahwa lubb adalah maqam terbitnya Tauhid. Bagaimana penjelasannya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, tentunya yang sahih dalam menjawab adalah Allah dan Rasulullah SAW yang menerima wahyu berupa Al Quran tersebut. Allah tentunya sudah menjelaskan melalui Al Qur`an dan Rasulullah SAW telah menjelaskan dalam Haditsnya, namun kita akan melakukan penelitian akan istilah tersebut dalam Al Quran itu sendiri, dengan tak lupa meminta pemahaman kepada Allah SWT.

Tauhid difahami sebagai keyakinan akan keesaan Allah. Namun bisa diperluas maknanya, yaitu menegakkan kalimat Laa Ilaha Illallah, Muhammadar-Rasulullah. Makna Ilah sudah pernah dijelaskan, yaitu yang mendominasi diri kita adalah Allah dan caranya dengan mengikuti tauladan Rasulullah SAW. QS Al Anbiya ayat 25: Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum engkau (Muhammad SAW), melainkan Kami mewahyukan kepadanya bahwa tiada Ilah selain Aku, maka sembahlah Aku.

Sejujurnya, kalau kita ingin menegakkan kalimat Tauhid, yaitu menjadikan Allah dominan, maka pola pikir, sikap dan tindakan adalah karena Allah, oleh Allah dan untuk Allah, terutama dengan menolong Wali-wali Allah.

QS Al Baqarah 2 ayat 179: Dan dalam qishash itu ada hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal (ya`uwliy al-`albabi) agar kamu bertakwa. Untuk memahami bahwa pada qishash ada kehidupan, perlu perenungan yang dalam.; ayat 197: Haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal (ya`uwliy al-`albabi). Ini adalah perintah untuk orang-orang yang berakal; ayat 269: Allah menganugerahkan al hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah (`uwluw al-`albabi) yang dapat mengambil pelajaran. Pada ayat-ayat tersebut ditunjukkan adanya hubungan antara lubb dengan perenungan yang dalam untuk memetik pelajaran, ketakwaan dan hikmah.

QS Ali Imran 3 ayat 7: Dialah yang menurunkan Al Kitab kepada kamu. Diantaranya ada ayat-ayat muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al Qur`an dan yang lain mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya (quluwbihim) condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta`wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta`wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya (warrasikhuwna fiy al-‘ilmi) berkata, “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Rabb kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran melainkan orang-orang yang berakal (`uwluw al-`albabi). Untuk bisa menarik pelajaran, kita perlu pemikiran yang dalam.; ayat 190-191: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (li`uwliy al-`albabi), yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” Pada ayat ini sudah dijelaskan dengan gamblang bahwa yang dimaksud dengan lubb adalah diawali dengan pengamatan yang mana hasilnya diolah oleh pikiran. Data-data ditangkap oleh pengetahuan, diolah oleh pengertian hingga memperoleh kesimpulan dan akal yang akan menetapkan strategi dan cara untuk mewujudkan kesimpulan.

INPUT è PROSES è OUTPUT

Dengan demikian orang-orang yang mau mengamati, lalu menelaah hingga menarik kesimpulan kemudian menyikapinya dan mengambil tindakan secara tepat disebut Ulil Albab. Bukankah hasil pengamatan indra hanyalah berupa ini atau itu dan hasil penilaian hati hanyalah baik atau buruk? Namun semua data tersebut diolah oleh pikiran kita menjadi gambaran, hukum, rumus dan lain-lain. Oleh karena itu janganlah membiarkan kotor atau mengotori pikiran kita dengan kejahatan. Bersihkanlah untuk mendapatkan ketakwaan kepada Allah.

QS Al Maidah 5 ayat 100: Katakanlah, “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal (ya`uwliy al-`albabi), agar kamu mendapatkan keberuntungan.”

QS Yusuf 12 ayat 111: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal (li`uwliy al-`albabi). Al Qur`an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

QS Ar Raad 13 ayat 19 - 21: Adakah yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu itu benar, sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal (`uwluy al-`albabi) saja yang dapat mengambil pelajaran, orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mereka takut kepada Rabb-nya dan takut kepada hisab yang buruk.

QS Ibrahim 14 ayat 52: (Al Qur`an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia dan supaya mereka diberi peringatan dengannya dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Ilah Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal (`uwluy al-`albabi) mengambil Pelajaran.

QS Shad 38 ayat 29: Ini adalah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran (`uwluw al-`albabi).; ayat 43: Dan Kami anugerahi dia (Ayyub AS) keluarganya dan kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran (`uwluw al-`albabi).

QS Az Zumar 39 ayat 9: Ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada Akhirat dan mengharapkan rahmat Rabb-nya? Katakanlah, “Adakah sama, orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah (`uwluw al-`albabi) yang dapat menerima Pelajaran.; ayat 18: yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan itulah orang-orang yang mempunyai akal (`uwluw al-`albabi).; ayat 21: Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diatur-Nya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering, lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (li`uwliy al-`albabi).

QS Al Ghafir 40 ayat 54: Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir (li`uwliy al-`albabi).

QS Ath Thalaq 65 ayat 10: Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal (`uwliy al-`albabi), (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu.

Dari penjelasan tersebut, makna lubb berhubungan dengan pikiran yang merupakan Baitul Makmur. Bukankah melalui pikiran kita bisa membahas apa saja, bahkan Allah, meski kita tetap tidak akan mampu mengenal-Nya secara utuh. Sehingga setelah memenangkan perang di Mihrab, maka waktunya mi’raj ke Baitul Makmur untuk hadir ke hadirat-Nya tanpa menyekutukan-Nya.

Pada maqam tersebut berjuanglah untuk menegakkan ketauhidan kedalam diri. Inilah posisi Tasyahud Awal karena kita mungkin sudah diizinkan untuk hadir ke hadirat-Nya.

Hasil daripada menegakkan ketauhidan akan membuat kita selalu berbasis pada Allah Yang Maha Esa.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Papahan, 12 Syawal 1445 atau 21 Apr 2024

Sumber: Quran

Tidak ada komentar:

Cara-cara Setan Yang Harus Kita Ketahui Sebagai Lawan

Strategi Iblis yang dilaknat Allah di implementasi kan dengan cara, yaitu: 1.      Godaan ( an-nazgh ) QS Al A’raaf 7 ayat 200: Dan jika...