Wahai manusia! Ketika
Allah mengeluarkan Iblis dari surga-Nya dan dari rahmat-Nya serta menyatakan bahwa dia sesat,
maka Iblis
telah menyatakan
akan
menggelincirkan Bani Adam dari jalan-Nya.
1.
QS An Nisa 4: 119-120: Dan pasti akan kusesatkan /
tidak mendapatkan petunjuk / tidak mencapai tujuan / la-udhillannahum mereka
dan akan kubangkitkan angan-angan kosong / la-umanniyannahum pada mereka
dan aku akan menyuruh mereka lalu mereka benar-benar memotong telinga-telinga
binatang ternak dan aku akan menyuruh mereka lalu mereka benar-benar mengubah
ciptaan Allah ….
La-udhillannahum bermakna Bani Adam akan dibuat tidak mendapatkan
petunjuk. Tanpa petunjuk, manusia akan tersesat, yaitu tidak tercapainya
tujuan. Dari manakah datangnya petunjuk Allah? Dalam Injil Barnabas disebutkan
bahwa dia menggoda dengan dirinya, dengan pikiran-pikirannya.
La-umanniyannahum bermakna Bani Adam akan dibuat suka berangan-angan,
yaitu membayangkan kesuksesan namun tidak mengerti bagaimana mencapainya dan
lagi tidak tergerak untuk mewujudkannya. Yesus as mengatakan dalam Injil
Barnabas bahwa dia menggoda dengan impian-impian palsu.
2.
QS Al A’raaf 7: 16-17: (Iblis) menjawab, “Karena
Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi / menduduki /
menguasai / la-aq’udanna kepada mereka dari jalan-Mu yang lurus,
kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan mereka dan dari belakang
mereka dan dari kanan mereka dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”;
La-aq’udanna bermakna bahwa Iblis beserta pengikutnya dari golongan
Jin dan Manusia akan menghalangi manusia dalam perjuangannya menjadi Hamba
Allah. Ini dilakukan dengan ajakan bahkan paksaan. Dalam Injil Barnabas
disebutkan bahwa dia menggoda dengan kata-kata dan perbuatan dengan alat-alat
terdiri dari hamba-hambanya.
3.
QS Al Hijr 15: 39: Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku oleh
karena Engkau telah memutuskan aku sesat, aku pasti jadikan indah / la-uzayyinanna
bagi mereka di bumi dan aku akan menyesatkan / memerangkap / la-ughwiyannahum
mereka semuanya.”;
QS Shad 38: 82: (Iblis) menjawab, “Demi Kemuliaan-Mu
pasti aku akan menyesatkan / memerangkap / la-ughwiyannahum mereka
semuanya.”
La-uzayyinanna bermakna pandangan manusia dibuat sibuk mengejar dunia
hingga lupa akan kehidupan akhirat, apalagi Allah.
La-ughwiyannahum bermakna manusia akan diperangkap oleh Iblis dan setan
pengikutnya melalui nilai-nilai salah. Allah SWT berfirman dalam QS Shad 38:
84: “Maka yang benar dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan.” Dalam Injil
Barnabas dikatakan bahwa dia menggoda dengan ajaran doktrin palsu, barangkali
diantaranya adalah didorong untuk segera mencapai atau ditempatkan pada zona
nyaman.
4. QS Al Isra 17: 62: Ia (Iblis) berkata, “Terangkanlah
kepadaku inikah yang lebih Engkau muliakan daripada aku, sekiranya Engkau
memberi waktu kepadaku sampai hari Kiamat, pasti akan aku sesatkan / sibukkan
dengan pembicaraan / la-achtanikanna keturunannya kecuali sebagian
kecil.”;
La-achtanikanna bermakna sibuk dengan pembicaraan, sehingga lalai akan
peran dan tujuannya hidup di dunia.
Diri sebagai entitas yang
dikuasai pasti memiliki dorongan emosi / ghadhab dan ambisi / syahwat.
Dorongan Emosi diri akan membuat orang mudah kerasukan, sedangkan dorongan
ambisi akan membuat orang kesetanan. Padahal diri diberi otorisasi untuk
memanfaatkan raga a5, hati a6 dan pikiran a7. Dengan demikian tanpa penguasaan diri,
maka dorongan emosi dan ambisi bisa lepas kendali. Pengendalinya adalah kekuasaan
yang ada pada dirinya dengan aktifator sang Ruh yang dihembuskan-Nya.
Pernahkah kita mengalami
kondisi raga a5 sakit lalu membuat kita malas dan beribadah?
Pernahkah kita mengalami
hati a6 bad mood, sehingga kita selalu marah-marah?
Pernahkah dalam pikiran a7
kita muncul pikiran-pikiran jahat?
Itu semua adalah akibat dari
diri dengan kedua dorongan, yaitu emosi dan ambisi yang tidak tersadarkan /
tercerahkan yang terperangkap dalam kesesatan Iblis beserta setan pengikutnya. Bahkan
hingga membakar pikiran a7 manusia.
Semoga tulisan ini bisa menjadi kajian bagi para pakar yang sah pada bidangnya, sehingga semakin membuka kesadaran masyarakat akan kehidupan yang Berketuhanan.
Papahan, 11 Jul 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar