Allah menyukai kepada mereka yang sukarela menyerahkan dirinya. Sukarela
berarti menyerahkan diri karena sudah diingatkan kembali akan Tuhannya,
sebagaimana digambarkan dalam QS Al
Fajr 89 ayat 28: “Kembalilah kepada Rabb dengan ridha lagi
diridhai-Nya.”
Yang ridha (ar radhiyyah) adalah yang
rela dengan apa yang diterimanya dan ingat
bahwa semuanya datang dari
Allah demi kesempurnaan atau kebaikannya. Memori
(a5’’) adalah pintu awal kesucian. Pada posisi ini seolah
dirinya sudah mulai moksa, yang ada adalah yang ridha,
sehingga tidak dipanggil dengan an-nafs ar-radhiyyah atau diri yang ridha, tapi
ar-radhiyyah atau yang ridha.
Ridha kepada Allah karena hanya Allah
yang menjadi satu-satunya tujuan. Dia rela terhadap apapun yang Allah
lakukan kepadanya. Apakah Allah akan memberi ampunan, rahmat, kesehatan,
rezeki, petunjuk, kecukupan dan kenaikan derajad atau tidak, tetap ridha
kepada-Nya. Namun karena dia
berprasangka baik kepada Allah, pasti dia dianugerahi nikmat-Nya bukan
laknat-Nya. Yang
ridha menyembah Rabb-nya dengan duduk, fokus hanya kepada Allah, bukan yang
lainnya.
<script data-ad-client="pub- |
.com/pagead/js/adsbygoogle.js" |
Menurut Ali (kw), al lubb merupakan
tempat terbitnya tauhid. Sebagaimana firman Allah dalam QS Ali Imran 3 ayat
190-191, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (ulil albab), (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Dalam duduk tasyahud yang berarti menyaksikan, semestinya mampu menyampaikan, "Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” Inilah pernyataan dari
lubuk hati yang paling dalam sebagai awal penyerahan diri total kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar