Ini aliran apa ya? Jangan-jangan ini aliran sesat.

 

Ketika membaca tulisan kami, kebanyakan bertanya-tanya, ini aliran apa ya? Bahkan ada yang langsung menyatakan bahwa ini aliran sesat.

Inilah menariknya pola pikir orang-orang zaman sekarang, yaitu secara tidak sadar selalu berbasis kepada nilai-nilai aliran agama. Nilai pribadi muncul dari penilaian hati a5’’ yang berhubungan dengan adanya informasi a5’’’ yang telah dia terima sebelumnya dan dipercayai sebagai nilai kebenaran dan juga indra & motorik a5’. Dengan menerima informasi baru yang berbeda dengan nilai-nilai pribadinya, maka secara reflek ketiganya akan memberikan reaksi penolakan.

Nilai pribadi adalah apa yang dipercayai sebagai kebenaran. Nilai pribadi ada yang bersifat persepsi, namun karena dipercayai sebagai kebenaran, maka nilai tersebut akan menjadi ukuran. Otomatis yang berbeda akan dicap salah. Orang Barat menyebut pola pikir semacam ini sebagai “fixed mindset” yang banyak dicela dan bukan “growth mindset” yang didorong oleh mereka untuk dikembangkan bahkan dibuahkan dalam laku.

Permasalahannya adalah bagaimana kita bisa membangun suatu nilai pribadi yang pasti benar bukan yang dipersepsikan benar oleh pribadinya?

Sebagaimana disebutkan di atas, nilai pribadi berasal dari penilaian hati a5’’. Hati a6 yang berada dalam dada orang sejatinya adalah Rahmat Ilahi. Tentunya yang berasal dari Rahmat Ilahi pastilah benar adanya, karena Dia lah Sang Maha Benar Al Haqq (a5’’ >>> a6). Penerimaan akan nilai Ilahi ini tidaklah mudah, karena bertentangan dengan dorongan hawa nafsu (ghodhob). Otomatis nilai pribadi adalah persepsinya sendiri (a6 >>> a5’’’). Sehingga pantaslah kalau Allah SWT berfirman dalam QS Al Mu’minun 23 ayat 52 – 54: Sesungguhnya ini adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Rabb-mu, maka bertakwalah kepada-Ku. Kemudian mereka menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka. Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu. Selanjutnya bahkan dicap musyrik oleh Allah SWT dalam QS Ar Ruum 30 ayat 30 – 32: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan Kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah sholat dan jangan kamu termasuk orang-orang yang musyrik, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

Semoga Allah membuka dada kita untuk menerima Islam (berserah diri menerima Allah SWT sebagai Ilah kita bukan meminta Allah SWT menuruti hawa nafsu kita) dan cahaya dari-Nya serta menanamkan keimanan yang diperkuat dengan ruh-Nya, yang dengan itu pola pikir & tindakan kita berbuah keimanan dan amal sholeh yang bermanfaat buat diri, keluarga dan lingkungan.

Papahan, 10 Jumadil Akhir 1445 atau 23 Des 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Jawa Menjelaskan Hakekat Manusia

Menyaksikan Keberadaan Rabbul 'alamin

Sugeng Kondur Bapak (Bapak Mas Supranoto)