Qiblat & Baitullah

Tujuan itu adalah qiblat. Tujuan bisa dari berbagai jalan, apakah dari sisi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Namun tujuan tertinggi adalah Allah Yang Maha Kuasa. Sehingga setiap langkah kehidupan manusia selalu diarahkan atau berqiblat kepada tujuan tertinggi tersebut. Qiblat tanpa Bait hanyalah angan-angan. Bait adalah bentuk upaya nyata agar tujuan tercapai. Misalnya sholat adalah upaya mengarahkan diri kepada Allah, tentunya harus ada bentuk yang nyata yang menandai, yaitu masjid atau misalnya ingin mendapat rezeki dari Yang Maha Kuasa, maka baitnya adalah perusahaan.
QS Al Baqarah 2 ayat 147-150: Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Rabb-mu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu dan supaya kamu mendapat petunjuk.
Qiblat dan Bait ini harus diterapkan di segala aspek kehidupan. Sebagai contoh tujuan orang adalah kesejahteraan (ekonomi), maka Baitnya adalah tempat dia berusaha atau tempat dia bekerja. Bait seharusnya untuk menandai keberadaan Ilahi pada setiap kegiatan manusia, sehingga bisa disebut sebagai Baitullah. Dengan demikian setiap orang wajib menegakkan Qiblat & Baitullah. Karena dengan adanya Baitullah yang merupakan bentuk kekuasaan Tuhan, kita bisa menyaksikan keberadaan-Nya.
Tentunya setelah terwujud, haruslah juga dirawat dengan kesungguhan. Hilangnya pemahaman Baitullah menandai awal kehancuran alam semesta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Jawa Menjelaskan Hakekat Manusia

Menyaksikan Keberadaan Rabbul 'alamin

Sugeng Kondur Bapak (Bapak Mas Supranoto)