Menanamkan iman ke dalam diri (Mukmin)

Setelah terbukanya dada, maka menanamkan percaya kepada Allah hingga ke dalam diri yang berada dalam dada harus dilakukan. Hingga akan terbangun suatu kekuatan iman agar tidak goyah. Ini adalah maqam dimana dirinya mulai mau menerima masukan qudrat daya (saya <<< a5). QS Al Mujaadillah 58 ayat 22: “… Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati (qulubihim) mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan (Ruh) yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.
Percaya itu ditanamkan karena orang belum memahami Tuhan, baru percaya akan keberadaan-Nya. Menurut Bapak, inilah yang dimaksud dengan pengadaan.
Banyak orang mengaku sudah beriman, padahal belum. QS Al Hujuurat 49 ayat 14: Orang-orang Arab Badui itu berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah, “Kamu belum beriman, tapi katakanlah “kami telah tunduk”, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu (quluwbikum); dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Sebaliknya, mereka-mereka yang tidak mau menundukkan qalbunya kepada Allah akan dibuat keras hati. QS Al Hadiid 57 ayat 16: Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati (qulubuhum) mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
Bahkan sampai membatasi hatinya (dirinya). QS Al Anfaal 8 ayat 24: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia (al mar-i) dan hatinya (qalbihi) dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
QS Ar Ra’d 13 ayat 27-28: Orang-orang kafir berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Rabb-nya?” Katakanlah, “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya, (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati (qalbu) mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Iman ini tentunya juga memberikan dampak kepada mereka-mereka yang telah menanam ke dalam qalbunya. Paling tidak selalu menimbulkan suasana aman bagi sekitarnya, bisa dipegang janjinya dan lain-lain. Hingga QS Al Anfaal 8 ayat 2: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan hanya kepada Rabb lah mereka bertawakkal.
QS An Nahl 16 ayat 102: Katakanlah, Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Rabb-mu dengan benar, untuk meneguhkan orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).
“Saya” yang sudah beriman adalah yang mulai mengikuti tarikan qudrat dayanya (saya <<< a5). Di situlah dia mulai percaya kepada Allah Rabbul álamin, yaitu dengan ditanamkan hingga ke sayanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Jawa Menjelaskan Hakekat Manusia

Menyaksikan Keberadaan Rabbul 'alamin

Sugeng Kondur Bapak (Bapak Mas Supranoto)