Yaasiin - Utusan Yang Selalu Di Jalan Lurus

Perubahan di dunia diantaranya akibat peran manusia. Manusia berarti ditugasi untuk melakukan perubahan atau pembaharuan dalam kehidupan alam. Pembaharuan tersebut disebut dengan peradaban. Peradaban berujung kepada kenikmatan. Kenikmatan Tuhan adalah tak terbatas. Berarti membuktikan kebesaran akan Kuasa.
Adanya diri manusia dan peradaban menunjukkan bahwa diri manusia adalah pelaksana atas perintah Kuasa. Bilamana diri manusia tidak melaksanakan perintah Kuasa bahkan mengikuti kemauan dirinya, maka perbuatan manusia tidak membawa keseimbangan? Sebagai dampaknya dia akan dihukum oleh Kuasa, yaitu melalui permasalahan agar kembali kepada ketaatan. Permasalahan juga mendidik manusia untuk cerdas dan kuat serta teguh, sehingga kenikmatan lebih bisa digapai. Sekaligus membuktikan kebesaran Tuhan.
Permasalahan juga bisa muncul akibat manusia salah membaca alam dan dianggapnya sebagai  kebenaran. Kesalahan dalam melakukan observasi alam akan membuat keadaan semakin memburuk. Dengan demikian manusia perlu digugah pengertiannya bahwa perilaku yang sudah-sudah menimbulkan bahaya bagi manusia. Baik dari segi kehidupan alami maupun kepunahan makhluk.
Ini semua dimaksudkan oleh Kuasa agar manusia mengerti hakekat dirinya (membuka kesadaran) dan Kuasa yg memerintahkan inilah yang harus diikuti. Sarana yang dimiliki manusia adalah untuk melaksanakan perintah Kuasa. Misalnya melalui kemauan manusia. Saya yang dikuasai kemudian menunggangi kemauan manusia, akibatnya timbul masalah.
Saat ini persepsi masyarakat adalah sebaliknya.
Jadi saya sebenarnya adalah utusan. Yaitu yang diasuh oleh Rabbul álamin, yang dicintai oleh Negara dan pemerintahannya dan diperintah oleh Allah melalui raganya.
Rumus A adalah salah satu konsep yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah umat manusia. Melalui penyadaran bahwa perilaku kehidupan tidak lepas dari unsur-unsur alam.
Kuasa dan Aku adalah satu kesatuan tak terpisahkan. Kuasa butuh sarana pelaksana, yaitu Aku-Nya. Kebahagiaan diperoleh melalui kuasa. Kuasa tidak terjangkau, gaib tapi bisa dimengerti ada-Nya.
Saya di tengah jagad, saya mengetahui ada ini ada itu, termasuk diri saya. Semua ini adalah wajah Kuasa. Semua ini berbicara. Saya diturunkan di dunia untuk membaca keindahan, belas kasihnya, kecintaan-Nya kepada saya. Jangan menyimpang!
Yang disuruh menyampaikan adalah yang ditugaskan, yaitu Rasul. Kenapa saya diturunkan, karena saya berupaya melepaskan diri dari Kuasa. Bahkan ingin memiliki Kuasa. Saya diturunkan dalam wadah manusia yang saat ini digembleng dalam panas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Jawa Menjelaskan Hakekat Manusia

Menyaksikan Keberadaan Rabbul 'alamin

Sugeng Kondur Bapak (Bapak Mas Supranoto)