Dalam QS
Muhammad 47 ayat 19: Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah selain Allah dan mohonlah ampunan
bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan
Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. Jadi makna Ilah artinya Tuhan yang disembah.
Pendapat
lain adalah dari Muhammad ‘Imaduddin ‘Abdulrahim[1] bahwa “ilah” ialah
sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia sedemikian rupa,
sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai (didominir) olehnya (sesuatu itu). QS Al Jatsiyah 45 ayat 23:
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya (ilahahu) dan Allah
membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran
dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan
memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu
tidak mengambil pelajaran?
Raja seperti Fir’aun juga
menganggap dirinya pantas disembah, seperti dikisahkan dalam QS Al Qashash 28
ayat 38: Dan berkata Fir'aun, “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan (ilahin) bagimu selain aku. Maka bakarlah
hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi
supaya aku dapat naik melihat Tuhan (Ilahi)
Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang
pendusta.”
Selain dirinya sendiri, manusia
juga menjadikan berhala-berhala sebagai sesembahan. QS Yaasiin 36 ayat 74: Mereka
mengambil sembahan-sembahan (alihatan)
selain
Allah, agar mereka mendapat pertolongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar