Al Malik berarti Sang Penguasa sebagaimana disebut dalam QS Al
Fatihah 1 ayat 4: Yang menguasai di Hari Pembalasan. Sebagai Sang Penguasa, segala sesuatu tunduk kepada
kebesaran-Nya. Makhluk-Nya hanya bisa mengharap nikmat dan takut kepada
siksaan-Nya. Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap
perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Maalik
(Yang Menguasai) dengan memanjangkan mim, Dia berarti Pemilik. Dapat
pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
Contoh dalam QS An Naas 114 ayat 2: Raja
manusia. Atau QS Al Mu’minuun 23 ayat 116: Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang
Sebenarnya; tidak ada Ilah selain
Dia, Rabb 'Arsy yang mulia.
This blog is an alternative in an effort to achieve certainty in the hope that it can be developed by experts. Blog ini adalah alternatif dalam upaya mencapai kepastian dengan harapan bisa dikembangkan oleh ahlinya.
Minggu, 21 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Inikah jalan mi'raj?
Banyak pernyataan orang-orang bahwa kalau sudah hadir ke hadirat-Nya, janganlah berpaling atau mengaku sudah melihat Allah SWT dengan kesa...
-
Wahai manusia ! Ketika Allah mengeluarkan Iblis dari surga-Nya dan dari rahmat-Nya serta menyatakan bahwa dia sesat bahkan dimurkai , maka ...
-
Sayyidina Ali KW menyatakan bahwa lubb adalah maqam terbitnya Tauhid . Bagaimana penjelasannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, tentunya...
-
Hamba berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Dzat ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar