Manusia (A7) ditempatkan pada puncak piramida penciptaan. Dan
“saya” disabda turun ke tubuh manusia ini. Ini hanyalah sebagian dari
tanda-tanda kecintaan Kuasa kepada “saya”. Bukti yang lain adalah kehidupan di
alam semesta senantiasa berubah (seleksi alam) dan setelah semuanya tertata
dengan rapi, “saya” diturunkan ke manusia. Individu manusia atau orang ini diizinkan
untuk melakukan eksploitasi alam demi memperoleh kenikmatan yang diinginkan.
Jadi alam semesta ini memang diadakan demi “saya”, namun sebagai sarana
pendidikan kepada “saya” agar bersedia menerima kenyataan fitrahnya.
Dalam pelaksanaannya, orang membaca alam dan menarik kepastian.
Kesalahan dalam membaca alam atau kesalahan dalam menarik kepastian akan
membuat orang tersebut celaka bahkan mencelakai.
Kenapa ini bisa terjadi?
Ini terjadi karena orang tidak mengenal dirinya sendiri. Pada
zaman sekarang banyak orang lalai karena mengandalkan orang lain tanpa
penelaahan. Apalagi ketika ditakut-takuti.
Kenyataannya setiap orang dari kecil sudah diberi amanah oleh
orang tuanya untuk melaksanakan nilai-nilai yang disampaikan oleh orang tuanya
atau orang-orang yang dituakannya. Termasuk para guru di sekolah juga
menambahkan amanat agar setiap orang menjadi seperti yang mereka harapkan.
Sampai akhirnya orang menjadi tidak kuat dengan beban amanat
tersebut karena seringkali bertentangan dengan kenyataan yang ada. Sehingga
orang cenderung menyalahkan zaman, menyalahkan keadaan dan lain-lain. Jarang
ada orang yang mau membaca kenyataan ini dan menyimpulkan secara bijak.
Untuk menjelaskan arti manusia ini, marilah membaca alam
dengan akurat dan menarik kesimpulan dengan cerdas. Kegagalan akan upaya ini
akan membuat orang-orang tidak
memperoleh nikmat, malahan kuwalat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar