Kembali kepada tempat penggemblengan
pertama, yaitu neraka panas; awal
keberadaan saya di dunia disampaikan dalam QS Al A’raaf 7 ayat
172: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”
Mereka menjawab: “Betul, kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini.”” Kata sulbi di sini menjelaskan bahwa
pertanyaan ini disampaikan Allah ketika manusia masih berupa air yang akan
dipancarkan. Hal ini tertulis dalam QS Ath Thariq 86 ayat 6-7: “Ia
diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi
laki-laki dan tulang dada perempuan.”
Menurut bapak, raga saya tempat
menjalani hukuman turun melalui awal (A) dan selanjutnya tercipta menjadi raga.
Sedangkan sayanya disabda turun setelah raganya dan pengertiannya sempurna pada
kira-kira usia 5 tahunan.
Proses penciptaan diri manusia dikisahkan dalam berbagai ayat Quran
diantaranya dalam QS
As Sajdah 32 ayat 7-9: “Yang membuat segala sesuatu yang Dia
ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya
dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakannya dan
meniupkan ke dalamnya ruh-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati (al af-idah);
(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”
QS Shaad
38 ayat 71-72: “(Ingatlah) ketika Rabb-mu berfirman kepada Malaikat, “Sesungguhnya Aku akan
menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya
dan Kutiupkan kepadanya ruhKu; Maka hendaklah kamu menyungkur dengan bersujud kepadanya.””
QS An Nahl 16 ayat 78: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati (al
af’idah), agar kamu bersyukur.”
QS Az
Zumar 39 ayat 6: “Dia menciptakan kamu dari seorang diri
kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu
delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam
perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat)
demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan yang mempunyai kerajaan.
Tidak ada Tuhan selain Dia; Maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan?”
QS Al
Mu’minuun 23 ayat 12-16: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian, sesudah itu,
sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu
sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari Kiamat.”
Pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim: Abu Abdurrahman bin Mas’ud ra berkata
bahwa Rasulullah (saw) telah bersabda: “Sesungguhnya, setiap kalian dikumpulkan
penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nuthfah, kemudian menjadi ‘alaqah
selama itu juga, kemudian menjadi mudhghah
selama itu juga, kemudian meniupkan ruh kepadanya ….’’[1]
Menurut pakar ilmu pengetahuan, pertumbuhan bayi adalah dimulai dengan otak, kemudian
jantung, baru paru-paru. Lalu lahirlah anak tersebut. Setelah itu anak sampai
usia hingga tiga tahun tidak mampu mengingat apa yang sudah dialaminya. Setelah
menginjak usia 3 tahun, baru kemampuan mengingat / memorinya mulai berfungsi.
Saat usia mencapai 5 tahun baru pengertiannya berkembang dan anak tersebut
mencapai kesadaran diri. Lalu pada usia 7 tahun, akalnya mulai sempurna dan dia
mulai menggali kemanfaatan bagi dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar