Manusia & Masalahnya


Pada awalnya orang akan terseret oleh hawa nafsunya dan menjadikan sarana jasmani (a1 s/d a4) sebagai sarana pemuas keakuannya. Setiap saat kegiatannya hanya memburu kenikmatan, tak ada bedanya dengan tumbuhan. Mayoritas masyarakat adalah seperti ini, sehingga mereka menjadi cinta dunia dan mengeksplorasi dunia bagi kesenangannya.
Kemudian ada juga kelompok yang belajar seni bela diri. Mereka melatih kemampuan daya sensorik dan motorik (a5) untuk menjadi orang sakti, kebal, kuat. Mereka merasa memiliki daya tersebut dan dipergunakan untuk memuaskan dirinya. Biasanya mereka memiliki watak sok jagoan.
Ada lagi kelompok orang yang terseret hawa nafsunya melalui sarana perasaannya (a5’). Barangkali representasinya adalah kehidupan dunia glamor atau kehidupan seniman yang hanya mengejar kesenangan hati. Mereka ini kehidupannya seperti orang kerasukan jin. Biasanya memiliki watak mudah tersinggung.
Lalu orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan memanfaatkan kemauannya (a6’). Mengingat hawa nafsu manusia tak terbatas kecuali dibatasi oleh tidur dan kematian, maka mereka menjadi kesetanan kalau dihalangi. Orang-orang yang kesetanan akan cenderung melakukan kerusakan yang lebih masif.
Yang paling parah adalah orang-orang yang mengikuti kemauan hawa nafsunya hingga menguasai pikiran (a7), maka keakuannya akan menguat. Mereka akan berwatak seperti Iblis, yaitu enggan dan takabur. Bahkan ada yang menggunakan dalil-dalil agama yang mereka pelajari dari Kitab.
Kesemuanya itu akan menelan dunia demi kepuasan dirinya, ibarat Bhatara Kala. Otomatis hasilnya adalah kerusakan dunia hingga membawa kepada kiamat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Jawa Menjelaskan Hakekat Manusia

Menyaksikan Keberadaan Rabbul 'alamin

Sugeng Kondur Bapak (Bapak Mas Supranoto)