Peradaban Bentuk Estafet Pengetahuan Manusia


Manusia itu super cerdas. Secara bertahap mereka mengembangkan perubahan yang disebut dengan peradaban dan mendesak makhluk hidup lainnya. Manusia ini sebagian ada yang terus mengembangkan peradaban dan sebagian lainnya tetap nyaman pada zonanya. Dengan demikian hingga saat ini terdapat beragam peradaban, baik dari yang langsung menerima dari alam apa adanya (primitif) hingga yang merekayasa alam untuk memenuhi kebutuhannya (modern).
Apakah dengan kecerdasan supernya, manusia ini diciptakan untuk mempercepat perubahan, seolah Yang Kuasa menciptakan tidak sabar dengan lambatnya perubahan? Ataukah manusia baru ini diciptakan untuk menjaga kelangsungan kehidupan di alam semesta? Mengingat perubahan di alam ini adalah kepastian, baik dengan ada atau tidaknya manusia. Padahal Yang Kuasa memiliki kekuasaan mutlak?
Bagaimana pula dengan sejarah manusia sendiri?
Tidak mudah menyusun sejarah peradaban manusia, karena pada kenyataannya umur individu manusia atau orang tidak sepanjang umur peradaban apalagi umur alam semesta. Jadi setiap orang hanya memiliki peran sebentar dalam proses tumbuh kembangnya peradaban. Estafet peradaban ada yang mulus diserah-terimakan, namun kebanyakan tidak mulus bahkan kehilangan jejak peradaban.
Untuk apa pula orang dibuat berumur pendek seperti ini?
Sejarah peradaban manusia diawali sebagai kelompok masyarakat dengan peradaban berburu dan mengumpulkan makanan. Gambaran akan kehidupan para pemburu dan pengumpul adalah sebagaimana kehidupan suku-suku yang tinggal di pedalaman. Yang laki-laki produktif sibuk dalam perburuan dan mengumpulkan makanan, sedangkan yang perempuan merawat tempat tinggal dan lingkungannya serta mengasuh anak-anak dan merawat orang-orang yang tua. Tempat tinggal mereka bersifat temporer dan mudah untuk dipindahkan mengikuti hewan perburuan mereka.
Penduduk berkembang dan sumber penghidupan semakin terbatas, sebagian manusia kemudian memutuskan menetap di lahan-lahan yang subur, dekat dengan sumber air. Mereka membangun tempat tinggal permanen dan mengembangkan pertanian untuk mencukupi kebutuhan dasarnya. Beberapa hewan kemudian ditangkap dan diternakkan. Tumbuhan dan hewan yang hidup di alam liar berubah menjadi hidup yang semakin teratur. Waktu luang semakin tersedia dan mereka membangun kehidupan sosial dengan hiburan berupa musik dan tari-tarian.
Dengan adanya konversi lahan dari hutan menjadi pertanian, tentunya akan mengubah pula bentang alam. Ada spesies baru yang muncul atau berubah dan ada spesies lainnya yang terdesak dan mengalami kepunahan. Binatang seperti anjing, kucing, kuda, sapi, kambing dan unggas menjadi teman hidup manusia dan berkembang populasinya. Hewan yang lainnya terpinggirkan bahkan punah.
Untuk mendukung produktifitas, berbagai perkakas mulai diciptakan untuk memudahkan manusia dalam menjalani peran kehidupannya. Sebagian orang ada yang mengkhususkan diri membuat perkakas dan sebagian besar lainnya mengurusi pertanian.
Interaksi antar kelompok masyarakat bisa berlangsung negatif seperti perang atau positif, yaitu terjadi transaksi didorong atas kebutuhan. Maka pasar pada hari tertentu yang disepakati mulai dibuka, yaitu dengan melakukan transaksi pertukaran barang atau barter.
Jumlah penduduk meningkat, kebutuhan meningkat dan wilayah pun semakin luas. Nilai transaksi semakin membesar. Pertukaran barang menjadi semakin sulit, karena perbedaan dalam memberikan nilai atas barang untuk ditukarkan. Uang pun diciptakan sebagai solusi. Profesi orang pun semakin beragam.
Konflik makin banyak terjadi. Kepemimpinan dan kelompok pengamanan diperlukan untuk menjaga ketentraman dan melindungi keselamatan masyarakat.
Kemauan manusia semakin meningkat dan menimbulkan derita. Upaya manusia untuk saling menguasai satu sama lain semakin besar. Individu dan kelompok masyarakat mulai beradu kuat dan korban banyak berjatuhan. Peraturan yang disepakati oleh para pemimpin dibuat untuk mencegah terjadinya konflik termasuk jatuhnya korban.
Manusia semakin rakus, saling berupaya untuk menguasai satu sama lain. Peralatan perang pun dikembangkan. Manusia semakin eksploitatif. Termasuk kebutuhan akan kesenangan seperti hiburan berkembang. Maka uang pun semakin dicari, sehingga pemilik modal menjadi andalan, menjadi juru selamat.
Masalah yang timbul dalam masyarakat semakin komplek, perlu solusi. Ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pengamatan alam dikembangkan sebagai solusi. Manusia belajar melalui permasalahan dan pengamatan alam untuk mendapatkan solusi yang tepat. Misalnya Archimedes yang mendapatkan tugas untuk membuktikan keaslian emas, hingga berhasil menyimpulkan adanya hukum yang diberi nama sesuai namanya.
Ilmu kalau hanya buat diketahui, paling hanya bisa digunakan untuk menjawab permasalahan atas konflik. Ilmu harus diterapkan, teknologi yang aplikatif perlu dikembangkan. Penemuan yang sifatnya aplikatif semakin banyak dan teknologi semakin memudahkan umat manusia bahkan memberikan kenikmatan tersendiri baik bagi penemunya maupun penggunanya. Contohnya adalah Edison sang penemu lampu pijar, dimana perusahaannya akhirnya menjadi perusahaan besar, yaitu General Electric.
Konflik semakin menjadi-jadi. Permainan pikiran diperlukan. Pengadilan dan ahli hukum semakin diperlukan. Bukan lagi teknologi, namun kecerdasan buatan yang menjadi primadona. Kecerdasan buatan yang memudahkan manusia melakukan pengamatan, perhitungan dan lain sebagainya semakin jauh berkembang. Seolah otak dikeluarkan dan bisa diletakkan dalam genggaman seperti handphone.
Zaman berubah seiring dengan waktu, demikian pula kecerdasan manusia. Kesemuanya akan menghasilkan dampak positif dan negatif dan selalu ada keseimbangan baru. Mungkin hanya sampai dimana alam tidak mampu lagi mendukung kemauan manusia.
Dengan adanya kenyataan ini berarti manusia telah membangun suatu alam sendiri dan ini membuat perubahan pada alam. Apakah perubahan ini bersifat negatif? Semisal adanya CO2 yang menjadi effect rumah kaca yang membuat bumi semakin panas. Ataukah perubahan ini bersifat positif, mengingat adanya CO2 dan air H2O yang menguap akibat pemanasan global menjadi bahan makanan bagi tumbuhan. Dengan demikian semakin banyak tumbuhan hidup.
Artinya alam semesta ini memiliki daya tahan hidup sendiri dan tidak mudah dirusakkan melalui karya manusia. Bahkan alam sendiri yang mencukupi kebutuhan manusia dan makhluk lainnya. Berarti alam sendiri memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan dirinya.
Lalu apa yang disebut dengan kesalahan atau kebenaran? Bukankah keduanya hanya untuk meramaikan dunia? Dan itu fitrah dalam kehidupan. Namun kalau keduanya dibiarkan beradu kuat, maka akan sama-sama kuat. Ibarat atom, proton dan elektron akan selalu saling tarik menarik. Kalau seimbang akan tenang dan kalau tidak seimbang akan mencari keseimbangan baru dalam bentuk baru, semisal bersatu dengan atom lain yang bermuatan berlawanan.
Berarti harus ada pengelola atas kesalahan dan kebenaran ini, yang memiliki kuasa lebih di atas keduanya. Siapa itu?
Pada level manusia, juga terjadi fenomena yang sama. Laki-laki dan perempuan akan saling tarik menarik, saling mengisi kekosongan dan menghasilkan keturunan. Namun ada yang tidak mengikuti fitrah ini, yaitu laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan. Otomatis tidak akan terjadi fenomena menghasilkan keturunan. Dorongan apa yang membuat anomali ini terjadi? Karena fenomena ini tidak terjadi di level atom. Berarti ada dorongan dari dirinya atau akunya.
Siapakah aku ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orang Jawa Menjelaskan Hakekat Manusia

Menyaksikan Keberadaan Rabbul 'alamin

Sugeng Kondur Bapak (Bapak Mas Supranoto)